Bulan Ramadan selalu menghadirkan kekhasan yang kerap dirindukan oleh mereka yang menjalankan ibadah puasa.Â
Baju koko, gamis dan mukenah menjadi ciri khas yang menonjol dalam urusan busana. Jika tidak dalam kondisi pandemi corona seperti ini, sudah dipastikan pusat perbelanjaan dan pasar-pasar sudah marak dengan busana tersebut.
Begitu juga dengan jalan-jalan di sekitar perumahan. Pasti sudah ramai setiap sorenya oleh orang-orang yang ngabuburit. Menunggu waktu berbuka puasa sambil berjalan-jalan dan membeli takjil.
Di hampir setiap pedagang buah-buahan bisa kita jumpai buah yang maraknya saat bulan puasa saja. Yakni timun suri. Buah sejenis labu berwarna kuning keemasan. Dengan tekstur daging buahnya yang lembut dan memiliki biji seperti biji buah melon. Timun suri sangat populer dikalangan masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Menjadi salah satu buah yang dicari untuk dibuat minuman, selain blewah. Ya, blewah dan timun suri menjadi buah yang cukup khas untuk minuman berbuka puasa.
Namun yang sangat khas dan hanya ada pada bulan puasa adalah timun suri. Karena memang timun suri sangat populer di bulan puasa. Pada bulan-bulan biasa bukannya tidak ada. Tapi sangat jarang. Berbeda dengan blewah yang bisa dengan mudah dijumpai pada hari-hari biasa.
Oleh karenanya timun suri disebut juga buah semusim. Untuk itu saya dan keluarga lebih sering membuat minuman dari timun suri. Kapan lagi bisa puas menikmati timun suri kalau bukan di bulan puasa seperti ini.
Cara membuatnya pun sangat mudah. Cukup di kerok menggunakan sendok dan dimasukkan ke dalam gelas berisi sirup. Diberi potongan es batu, rasanya segar sekali. Praktis bukan?
Seperti halnya buah lain yang memiliki banyak kandungan vitamin, begitu juga dengan timun suri. Vitamin A, B dan C merupakan kandungan vitamin yang terdapat dalam timun suri.Â
Selain itu timun suri juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Sehingga baik dikonsumsi oleh mereka yang memiliki masalah dengan pencernaan dan BAB.
Tertarik? Ayo, mumpung masih bulan Ramadan. Masih banyak yang berjualan timun suri. Kalau bulan Ramadannya berakhir, agak sulit menjumpai timun suri. Kapan lagi menikmati buah khas Ramadan kalau tidak sekarang. Kuy, cobain membuat es timun suri.(EP)
