Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senyum Si Kecil Penyejuk Hati dari Sang Ilahi

12 Juli 2019   13:13 Diperbarui: 12 Juli 2019   13:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi ayah dan ibu yang sama-sama bekerja di luar rumah. Tentu merasakan penatnya akibat perjalanan dari kantor ke rumah yang macetnya semakin parah. Membuat hati kesal tak karuan. Apalagi jika ditambah lagi dengan urusan pekerjaan yang tak ada habisnya. Serta sikap mengesalkan di bos. Duh, pastinya kepala terasa mendidih bak air panas yang siap dimuntahkan.

Namun semua rasa itu hilang seketika manakala tiba di rumah dan disambut si kecil dengan  senyum manisnya. Hati rasanya senang. Kepala terasa sejuk tak mendidih lagi seperti tadi. Semua masalah terasa hilang. Berganti rasa gemas dan ingin segera memeluk si kecil. 

Itulah "pendingin" yang sesungguhnya. Langsung pemberian dari Sang Illahi jika kita mau merenungkannya. Dan tentu saja mensyukurinya. Sebab tidak semua hamba diberi "pendingin" serta penyejuk semacam ini.

Bagi ibu rumah tangga yang tak memiliki asisten rumah tangga. Pasti pernah merasakan penat plus jenuh. Apalagi jam kerjanya mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Makanya kita sering mendengar kalimat seperti ini "Mak-mak juga butuh Me time." Artinya butuh waktu juga untuk menyenangkan diri sendiri. 

Namun di atas semua itu. Rasa letih, kesal dan bosan yang melanda bisa seketika luruh manakala sudah bercengkrama dengan si kecil. Senyum dan tawa si kecil membuat hilang semua kesusahan di hati. Berganti perasaan riang gembira.

Jika tak ingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Tentu inginnya berada di samping si kecil. Memandangi wajahnya yang tertidur pulas. Itulah "penyejuk" hati karunia Sang Ilahi.

Lalu bagaimana dengan mereka yang belum dikaruniai buah hati? Apa artinya tidak diberi "Penyejuk"  oleh Sang Ilahi? 

Tentu saja diberi. Jangan khawatir. Dia-kan Maha pengasih. Hanya saja bentuk penyejuk hatinya dalam bentuk lain. Melihat pasangan tersenyum sambil menyerahkan amplop berisi uang bulanan ditambah bonus dan lain-lain. Bukankah hal itu menyejukkan hati juga? (EP)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun