Ketika film Laskar Pelangi dirilis pada 26 September 2008, saya langsung memasukkan Belitung dalam daftar "Impian Perjalanan" usai menonton film tersebut. Belitung yang menjadi latar dan lokasi film Laskar Pelangi telah membuat saya jatuh hati. Riri Riza sang sutradara film dan Salman Aristo sang penulis skenario mampu memvisualkan novel karya Andrea Hirata dengan sangat baik. Saya terharu mengikuti jalan cerita film tersebut. Merasa kagum dengan sosok Bu Muslimah, tokoh ibu guru yang diperankan sangat baik oleh aktris Cut Mini. Dan tentu saja terpesona pemandangan Belitung yang tersuguh dalam layar.
Tapi dalam perjalanan mewujudkan mimpi  itu, selalu saja ada kesibukan yang membuat segalanya tertunda. Mulai dari jadwal libur yang berbarengan dengan acara keluarga atau kedatangan tamu, sampai adanya pekerjaan di luar kota. Namun saya yakin suatu hari nanti pasti akan menjejakkan kaki di Pulau Belitung. Negeri Laskar Pelangi.
Kabar Bahagia
Dan benar saja. Mimpi itu pun terwujud pada bulan April 2018. Tanpa rencana dan tanpa diduga. Setelah 10 tahun mencanangkan mimpi ke Belitung. Akhirnya saya menjejakkan kaki juga di sana. Wow... lumayan lama juga ya? Itulah mimpi. Bisa terwujud dalam waktu dekat bisa juga lama . Bahkan bisa saja diganti. Semua terserah bagaimana Sang Ilahi berkehendak.
Saat itu saya sedang mempersiapkan keberangkatan menuju Malaysia, ketika tiba-tiba mendapat pesan WhatsApp yang membuat saya melongo tak percaya. "Mba, mau ke Belitung enggak tanggal sekian sampai sekian?" Tentu saja dengan mantap saya jawab,"Mauuuuu...." Ini kan mimpi saya. Bagaimana mungkin saya tolak. Â "Kalau begitu segera siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Nanti aku WA lagi gimana-gimananya."
Maka begitulah. Sepulang dari Malaysia saya segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan ke Belitung.
Menjejakkan Kaki di Belitung
Begitu pesawat yang saya tumpangi mendarat di Bandara H A.S Hanandjoedin, saya masih tak percaya. "Wow...Belitung!" Selanjutnya saya mengikuti rangkaian acara yang sudah disiapkan panitia selama empat hari di sana.
Meski sudah lewat 10 tahun sejak film Laskar Pelangi dirilis sampai saat ini, tapi keindahan Pulau Belitung tak berubah. Terutama daerah-daerah yang menjadi lokasi syuting film tersebut seperti Pantai Tanjung Tinggi. Biru dan jernihnya air laut yang dikunjungi membuat diri ini ingin segera berenang-renang di sana. Tak salah jika Belitung dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata.
Salah satu tempat dari sekian banyak tempat yang dikunjungi selama di Belitung adalah Replika Sekolah Laskar Pelangi. Di sinilah keberuntungan saya diawali. Yaitu bertemu dengan Ibu Muslimah yang asli. Sosok ibu guru yang begitu menginspirasi. Yang dalam filmnya diperankan sangat baik oleh Cut Mini. Sungguh peristiwa yang tidak saya duga sama sekali. Sebab ini sudah 10 tahun berlalu sejak film Laskar Pelangi meledak dan melangitkan tokoh-tokoh terkait.Â