Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis: Bahasa Jurnalistik sebagai Refleksi Berbahasa Masyarakat

8 Februari 2022   08:28 Diperbarui: 8 Februari 2022   08:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

         Bahasa pers itu adalah bahasa ragam resmi baku, bukan bahasa ragam santai seperti bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, ia harus tunduk kepada kaidah-kaidah bahasa yang telah dibakukan: kaidah tata bahasa, kaidah ejaan dan tanda baca. Harus menggunakan kata atau istilah yang sama maknanya dengan yang telah ditetapkan dalam kamus.

         Pada akhirnya, kualitas bahasa jurnalistik akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan berbahasa jurnalistik para jurnalis dan redakturnya. Jadi, penguasaan bahasa Indonesia merupakan syarat mutlak bagi para jurnalis dan redaktur untuk dapat mewujudkan suatu kondisi bahasa jurnalistik yang baik dan benar.

          Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan oleh pers sebagai alat komunikasi massa yang digunakan dalam harian-harian dan majalah-majalah. Bahasa pers merupakan bahasa resmi baku sehingga harus tunduk dengan kaidah bahasa yang telah dibakukan dengan gaya bahasa yang dimengerti.

Daftar Pustaka

 

Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 1994).

Dja'far Assegaf, Jurnalistik Masa Kini (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991).

J.S. Badudu, Cakrawala Bahasa Indonesia  II (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992).

Patmono, Teknik Jurnalistik (Jakarta: Gunung Mulia, 1993).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun