Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sastra Klasik: "Hikayat Raja Muda" dan Ajaran dalam Islam

19 November 2021   13:41 Diperbarui: 19 November 2021   13:47 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada suatu malam, Raja Muda bermimpi keramat wali Allah yang berbunyi: jika ingin beristeri, maka Raja Muda harus berangkat naik ke atas udara dengan jalan bergantung buaian papan dondang tujuh biji yang berantai emas berlapis-lapis, papan dondang yang di tengah bernama kain serindit jantan berwarna hijau yaitu milik Tuan Puteri Bungsu yang belum bersuami." 

Raja Muda pun langsung berpamitan pada keluarganya, namun tak direstui tetapi Raja Muda tetap pergi ke tempat yang ada dalam mimpinya itu. Dengan hilangnya Raja Muda maka kesedihan keluarga tak dapat dipungkiri sehingga dititahkan Raja Bujang Selamat untuk mencarinya. Yang akhirnya Raja Muda berhasil menemukan tempat itu dengan wewangian dan keajaiban pohon kayu itu, Raja Muda segera mengambil kain serindit jantan.

***

Negeri di atas kayangan yang bernama Merchu Kemala dengan raja Maharaja Indera Dewa yang memiliki putera tujuh orang perempuan. Raja pun membuatkan tempat permainan di dunia di atas Gunung Chinta Berahi untuk ketujuh puterinya, dengan tujuh beradek pada pohon beringin songsang tujuh biji papan dondang. 

Pada bulan purnama mereka pergi ke Gunung itu hendak bermain. Tak disangka-sangka di saat bercanda gurau dengan pantun, Tuan Puteri Bungsu yang bernama Tuan Puteri Bidadari Segerba kehilangan kain buaian papan dondang. Raja Muda dengan memakai ilmunya tidak kelihatan oleh ketujuh puteri, dengan wajah yang sangat cantik maka Raja Mudapun manampakan diri yang membuat Puteri Segerba terkejut dan jatuh dipelukan Raja Muda. 

Setelah Raja Muda menceritakan maksud kedatangannya ke tempat itu maka keenam saudaranya merestui titah Raja Muda untuk menikahinya, dikarenakan Raja Muda telah khatam al-qur'an, nahu tafsir, sah batal, halal haram, dan dosa pahala.. Dengan kuasa Allah maka dalam sekejap beringin songsang menjadi tujuh mahligai lengkap dengan kota dan isinya. Pernikahanpun terjadi secara sederhana dan keenam saudaranya berpamitan ke kayangan untuk menceritakan pada ayah bundanya.

***

Dalam cerita lain, Raja Bujang Selamat masih mencari namun dalam waktu tertentu dapat menemukan istana mahligai tempat Raja Muda hidup dengan isterinya. Setelah pertemuan itu kebahagiaan pun terpancar dari keduanya dan saling bertukar cerita. Tak berapa lama Raja Bujang Selamat kembali untuk menemui isteri dan ayahandanya. 

Sesampainya di istana dan menceritakan semuanya, maka Raja Bujang Selamat dititahkan menjadi Baginda dengan permaisuri Tuan Puteri Lindong Bulan dengan upacara pengangkatan selama empat puluh hari empat puluh malam. Kehamilan permaisuri sadah menginjak bulan kedua belas dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Raja Seri Manadul. 

Keadaan Baginda yang sakit kemudian meninggal. Singgasana pun diduduki oleh Raja Bujang Selamat dan isterinya untuk memerintah dalam kerajaan itu, kelengkapan sudah dengan memiliki seorang putera yang sangat pandai.

Di mahligai gunung Cinta Berahi terdapat Nenek Kebayan yang tinggal di rumah kecil di tengah taman bunga pelipur lara tempat Tuan Puteri Segerba. Raja Muda dan isterinya pergi ke rumah Nenek Kebayan. Di rumah nenek Kebayan keduanya meraskan suka cita dengan sangat bersahaja meni'mati kehidupannya. Dari kayangan terlihat keenam Tuan Puteri berpamitan kepada suami masing-masing agar bisa bermain ke taman pelipur lara di mana Tuan Puteri Segerba dan Raja Muda berada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun