Mohon tunggu...
nanto
nanto Mohon Tunggu... -

travel writer - engineer - mountaineer- surabaya, indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

BEM ITS Gelar Diskusi Polemik UU Minerba

2 Mei 2015   13:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:27 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamis (2/4) malam menjadi kali pertama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS menggelar kunjungan dalam negeri. Adalah Fakultas Teknologi Industri (FTI) yang menjadi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) pertama yang mendapat kesempatan kunjungan tersebut. Kunjungan bertajuk Roadshow Fakultas (RF) ini lantas dikemas dalam nuansa forum diskusi oleh pemrakarsanya, yakni Kementerian Dalam Negeri BEM ITS.


"RF ini memang didesain untuk mencerdaskan massa kampus terkait isu- isu nasional," Terang Nurul Sihabuddin, Menteri Dalam Negeri BEM ITS. Menurutnya, isu-isu tersebut salah satunya adalah mengenai Undang-undang Mineral dan Batubara (UU Minerba).

Dari topik yang dipilih tersebut, panitia lantas menggandeng Kementerian Energi dan Maritim BEM ITS sebagai fasilitator diskusi. "Mahasiswa sekarang sudah harus peka terhadap persoalan yang dihadapi negeri ini. Apa lagi terhadap isu yang dekat dengan ranah keprofesian kita, wawasan dimulai melalui diskusi di kampus,'' ujar Sunanto, Menteri Energi dan Maritim dalam sambutannya.

Selain itu, diskusi yang digelar selama dua jam ini turut menghadirkan Ainun Taimiyah Indra, Direktur Jenderal Energi Kementerian Energi dan Maritim BEM ITS sebagai pemateri.

Dalam paparanya, Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi tersebut lebih mencermati kondisi pemberlakuan UU Minerba serta polemiknya yang saat ini terjadi. Menurutnya, masalah pokok UU Minerba terletak pada keberadaan alat pemurnian mineral dalam negeri yang tidak mencukupi. Padahal pemerintah menginginkan bahan mentah tambang bisa berada pada titik kemurnian tertentu agar boleh diekspor. "Permintaannya tidak sebanding sama sarana penunjangnya, makanya muncul polemik,'' jelas Ainun.

Sementara itu, tujuan digelarnya diskusi bertajuk kunjungan RF ini supaya lebih mendekatkan BEM ITS dengan warga fakultas. Itu karena kajian strategis yang biasa digelar terpusat sudah dinilai monoton. "Makanya, kami berikan inovasi supaya diskusinya tetap bisa terbuka untuk seluruh mahasiswa ITS, terutama para mahasiswa yang menutup diri terhadap isu-isu nasional," lanjut Nurul Sihabuddin. Lalu, untuk agenda selanjutnya, setelah dari FTI, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) menjadi ormawa yang akan dikunjungi. (imb/akh).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun