Panic Buying seperti ini justru memperparah kondisi ekonomi nasional, dampaknya akan terjadi kelangkaan barang dan kenaikan harga barang karena tingginya permintaan. Tidak hanya berdampak kepada ekonomi nasional saja, namun juga berdampak terhadap ekonomi keluarga/rumah tangga, karena alokasi penggunaan uang sepenuhnya ditujukan untuk membeli bahan makanan, padahal suatu keluarga/rumah tangga perlu berhemat dan memperbesar anggaran dana darurat ditengah ketidakpastian saat ini.
Panic Buying bisa memicu terjadinya Panic Selling, karena uang tidak cukup untuk memborong bahan makanan, maka mulai menjual aset-aset yang dimiliki demi membeli bahan makanan dalam jumlah yang sangat banyak. Padahal Pemerintah sudah sangat jelas mengatakan bahwa stok makanan nasional sangat cukup dan tidak ada pembatasan produksi dan distribusi bagi industri yang bergerak di bidang pangan.
Konsisten Menabung dan Berinvestasi
Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini sebaiknya konsisten untuk tetap menabung karena sangat bermanfaat dalam meningkatkan anggaran dana darurat kita. Selain itu manfaatkan berinvestasi di sektor keuangan, seperti membeli produk saham, reksadana, obligasi dsb. Meskipun pasar sedang lesu saat ini, namun inilah kesempatan kita membeli produk investasi karena harganya saat ini relatif lebih murah. Analoginya sederhannya begini, beli disaat harga murah (ekonomi kurang baik) dan jual disaat harga mahal (ekonomi baik), maka dikemudian hari kita akan memperoleh marjin keuntungan.
Disaat investasi reksadana saya kinerjanya sedang jeblok alias minus saat ini, saya memilih untuk tidak melepasnya atau menjualnya, bahkan saya memilih untuk stay invested secara konsisten.
Kesimpulan
Di masa pandemi covid-19 saat ini prilaku cerdas masyarakat kita sangat menentukan kondisi ekonomi negara kita. Menurut saya berprilaku cerdas dari sisi ekonomi disaat pandemi dapat kita jalankan dengan tidak melakukan tindakan rush money, tidak panic buying dan selling serta konsisten menabung dan berinvestasi diproduk keuangan dalam negeri. Apabila hal ini dijalankan secara serius dan konsisten oleh masyarakat kita, saya yakin stabilitas sistem keuangan akan aman terkendali dan makroprudensial aman terjaga.
Pahlawan Ekonomi bukan hanya Pemerintah, Bankir, Pengusaha atau segelintir orang saja, melainkan masyarakat yang berprilaku cerdas ditengah pandemi juga merupakan Pahlawan Ekonomi. Jadi kita wajib berharap dan berjiwa besar kalau diri sendirilah yang harus menjadi Pahlawan Ekonomi.
Menjadi Pahlawan Ekonomi di Masa Pandemi tidak hanya turut serta membantu kestabilan ekonomi nasional, namun ekonomi individu dan keluarga juga pasti sangat terbantu. Semoga.