Melalui paradigma Indonesia-sentris pemerintahan Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk menyatukan NKRI melalui konektivitas. Untuk mewujudkan itu, pemerintah mendorong program pembangunan sejumlah bandara baru di Indonesia Timur dan Tol Laut.
Kementerian Perhubungan saat ini sedang membangun dan mengembangkan 48 bandara di Provinsi Papua, serta 16 bandara di Provinsi Papua Barat sebagai komitmen dalam mendukung program Indonesia Sentris.
Indonesia bagian Timur benar-benar menjadi prioritas pemerintah. Kemenhub mengalokasikan 40 persen anggaran Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan digunakan untuk Papua, dan difokuskan untuk meningkatkan safety serta peningkatan aksesibilitas.
Selain itu, sebagai bagian dari Sistem Logistik Nasional dan angkutan barang berjadwal untuk mendukung konektivitas antar wilayah di Indonesia, Kemenhub memiliki program Jembatan Udara yang berada di daerah Papua dan Kalimantan Utara. Menurutnya, saat ini subsidi angkutan udara perintis kargo yang telah dianggarkan berjumlah 31 rute.
Selain angkutan udara, untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi disparitas harga antara wilayah Indonesia Barat dan Timur dilakukan melalui program tol laut.
Tol laut adalah satu upaya dari pemerintah untuk memasok logistik dengan memberikan subsidi bagi angkutan laut. Saat ini sudah ada 15 trayek tol laut yang dijalankan Kemenhub bersama BUMN dan swasta.
Hadirnya dua program tersebut, diharapkan bisa mendorong adanya penurunan harga yang signifikan, mengurangi disparitas harga, serta memberikan harapan bisnis baru bagi masyarakat indonesia bagian timur.
Ini adalah wujud keberpihakkan yang patut diapresiasi dari pemerintahan Presiden Jokowi.