Mohon tunggu...
Dedy Marhaendra
Dedy Marhaendra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tweeter : @demarhaendra

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Timnas U-19 Tetapkan Standar Tinggi

16 Oktober 2013   00:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:29 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13818582691613367171

Indonesia berhasil menahan imbang Cina 1-1. Boaz Salossa menjadi pencetak gol satu-satunya bagi Indonesia di pertandingan kualifikasi piala asia 2014 yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno. Dengan hasil ini peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final piala asia semakin menipis.

Pertandingan ketiga bagi Indonesia ini digelar tanpa penonton. Salah satu stasiun televisi nasional menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut. Di Jogjakarta, warung – warung pinggir jalan menayangkan pertandingan tersebut. Riuh rendah pengunjung warung terdengar hingga jalan. Rumah – rumah warga juga menayangkan pertandingan tersebut.

Di sudut kampung Sagan sorak-sorai dan jeritan terdengar di jalanan kampung. Suara tersebut berasal dari sebuah rumah berlantai dua yang diapit bangunan lain yang sama tingginya. Di dalamnya ada tiga wanita muda, dua wanita anak-anak, dan tiga pria dewasa sedang menyaksikan pertandingan tersebut.

Sesekali mereka bersorak. Seringkali juga mereka mengomentari permainan Ahmad Bustomi dkk. Obrolan mereka seputar sepakbola nasional- Dari mulai pergantian Menpora hingga prestasi Evan Dimas dkk.

Gooolllll. Cina unggul 1-0. Ke delapan warga Indonesia ini bersorak. Ada yang mengepalkan tangan. Ada yang berdiri sambil meloncat. “Mereka (timnas Indonesia) layak menerima ini. Permainan mereka payah,” komentar salah satu pria dari mereka. “Iya, bagusan timnas U-19, ndak pernah salah oper. Permainan mereka juga enak dilihat,” sahut salah satu penonton wanita.

Timnas Senior vs Timnas U-23 vs Timnas U-19

Euforia prestasi timnas U-19 memang sedang menyelimuti bangsa Indonesia. Demam timnas U-19 sedang melanda Indonesia. Berbagai media dari tingkat nasional hingga daerah tidak henti – hentinya memberitakan Evan Dimas, sang kapten timnas U-19, dan Indra Syafri, pelatih timnas U-19. Topik pembicaraan masyarakat Indonesia seputar timnas U-19.

Melihat organisasi permainan dan kemampuan individu, timnas U-19 layak menerima pujian. Kegemilangan prestasi dan permainan timnas U-19 memberikan angin segar bagi persepakbolaan nasional. Mereka tidak hanya mampu meraih prestasi dan lolos di putaran piala asia U-19, tapi juga mampu bermain apik dan menghibur.

Timnas U-19 telah memasang standar yang tinggi bagi kualitas permainan sepakbola Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah mendapat pembanding yang lebih tinggi di dalam negerinya sendiri. Secara tidak langsung standar yang tinggi ini membuat timnas senior dan timnas U-23 serta merta mendapat komentar buruk dari masyarakat. Hal ini tentu menuntut timnas senior dan timnas U-23 mencapai standar yang telah dicapai timnas U-19.

Dalam pertandingan melawan Cina sore tadi harapan saya untuk timnas senior bukanlah memperoleh kemenangan. Harapan saya hanya simpel, yaitu pemain timnas tidak keseringan salah passing dan salah kontrol bola.

Semoga ke depan tidak ada komentar lagi dari masyarakat, “ Ahhh, salah umpan.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun