Mohon tunggu...
Delta harum pangastika
Delta harum pangastika Mohon Tunggu... -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerakusan Seorang Calon Pejabat

10 Desember 2018   12:17 Diperbarui: 10 Desember 2018   12:21 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  • Menjadi seorang pemimpin dan memiliki sebuah jabatan merupakan impian semua orang kecuali sedikit dari mereka yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Mayoritas orang justru menjadikannya sebagai ajang rebutan khususnya jabatan yang menjanjikan lambaian rupiah (uang dan harta) serta kesenangan dunia lainnya.

contoh nyata seseorang meminta jabatan yaitu seperti:

Mustafa beliau tertangkap ott (operasi tangkap tangan) dikarenakan menyuap DPRD Lampung Tengah guna untuk memuluskan pinjaman dari perusahaan ke pemda Lamteng, dengan alasan dialokasikan untuk pembangunan daerah pemda Lampung Tengah karna APBD Lampung Tengah belum turun dari pusat dan adanya indikasi jika tidak tertangkap oleh KPK duit pinjaman itu untuk kampanye beliau sebagai gubernur lampung.

Dan bisa dikatakan jika beliau meminta jabatan bagaimana tidak beliau sudah menjabat sebagai bupati dan masa baktinya masi Panjang, tetapi memilih untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur lampung.

Dan beliu pun juga menyuap DPRD lampung tengah untuk memuluskan pinjaman dari perusahaan ke pemda lampung tengah, dan biaya itu jika tidak ketahuan maka akan dialokasikan sebagai dana kampanye beliau.

Calon pemimpin yang ingin menjadi seorang pemimpin menggunakan hal yang tercela dan gila jabatan adalah Mustafa sebab sudah terbukti beliau menjadi terdakwa kasus suap DPRD Lampung Tengah.

Hadis Larangan Meminta Jabatan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah measihatkan kepada Abdurahman bin Samurah radhiallahu 'anhu:

"Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong)."

Hadits ini diriwayatkan al-Imam al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih-nya no. 7146 dengan judul "Siapa yang Tidak Meminta Jabatan, Allah subhanahu wa ta'ala Akan Menolongnya dalam Menjalankan Tugasnya" dan no. 7147 dengan judul "Siapa yang Meminta Jabatan Akan Diserahkan Kepadanya (Dengan Tidak Mendapat Pertolongan dari Allah subhanahu wa ta'ala dalam Menunaikan Tugasnya)."

Sungguh benar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau menyampaikan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun