Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beberapa Gaya Jokowi

16 Juli 2017   23:41 Diperbarui: 16 Juli 2017   23:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : mp3fashion.com

Presiden satu ini begitu gampang dan banyak "dilecehkan",  dari presiden ndeso,  presiden plongah plongoh ,  presiden bodoh ,  presiden boneka dan segudang lagi .......... 

Pada 2 Desember 2016 , beliau diejek dan "dihina"  dengan bermacam macam kata ,  ternyata beliau tidak menunjukkan kemarahan sama sekali ,  justru dengan secerdik kancil,  presiden ini mendadak naik panggung berbicara dengan para pendemo.  

Mula mula,  sama sekali tidak ada pernyataan apapun,   tetapi mendadak saja beliau menemui para pendemo dan menyampaikan beberapa kata.  "Mendadak" ,  begitu pernyataan yang keluar dari pembantu pembantunya .  Apa betul "mendadak"?  Kegiatan seorang presiden itu selalu direncanakan secara matang ,  tentu menyangkut masalah pengamanan dan keamanan,  tidak dikenal acara mendadak.

Para aparat keamanan tentu saja tidak akan mengumumkan bahwa presiden pukul sekian akan naik panggung menemui para pendemo .......   karena massa akan menghadang , pasti untuk bersalaman dengan presiden,  bayangkan betapa repotnya .......

Ketika di panggung,  beliau berbecira cukup singkat dan ada momen menarik,  yaitu ,  pemimpin demo 212 tidak mendapat kesempatan untuk bersalaman dengan presiden karena terhalang oleh menkopolhukam dan wapres ,  tentu ini bukan mendadak tetapi memang sudah direncanakan.

Beliau pernah "marah"  dalam kasus rekaman tilpon freeport.  Beliau bukan marah karena disebut presiden ini itu tetapi beliau marah karena "harga diri bangsa"  seakan akan dinilai dengan beberapa lembar rupiah atau saham. 

Setelah beberapa jilid demo,  suatu ketika seorang penulis asing menulis bahwa beberapa tokoh bangsa Indonesia terlibat usaha makar terhadap presiden dan NKRI.  salah satu nama yang sempat disebut Allan Nairn adalah panglima TNI sehingga panglima sempat agak salah tingkah terihat ketika beliau  menghadapi pertanyaan para wartawan............

Presiden Jokowi membaca ini dan mengajak panglima untuk meninjau trans papua sambil naik sepeda motor trail !   Tentu panglima merasa lega sekali ! Kasus selesai tanpa banyak kata kata atau adu mulut.  Mulut para pengeritiknyalah yang tertutup rapat.

Salah seorang yang paling  banyak diisukan atau difitnah sebagai tidak loyal atau akan mengkhianati presiden adalah wakil presiden Jusuf Kalla. Mungkin pernyataan beliau bahwa tidak akan lagi mendampingi presiden Jokowi untuk periode ke 2 ada hubungan dengan isu atau fitnah fitnah ini. Lagi lagi presiden mengambil langkah manis dan cantik dengan mengajak wapres sholat bersama pada satu kesempatan. Presiden jelas ingin menujukkan bahwa tidak ada "apa apa"  dengan wakilnya bahkan sebagai orang lebih muda , walaupun  beliau preseiden,  beliau menunjukkan rasa hormat kepada wakilnya yang jauh lebih tua usianya. 

 Belum genap 3 tahun beliau menjabat tetapi harus menghadapi begitu banyak persoalan di luar pemerintahan, belum lagi masalah masalah serius ,  berat sekali tugas dan beban beliau .

Terakhir yang masih hangat ,  beliau menghadapi kritikan dan serangan bahwa beliau plesiran mengajak keluarga ke luar negeri dengan buaya negara.  Masalah diselesaikan dengan pernyataan sederhana , bahwa semua biaya keluarga ditanggung sendiri tanpa menggunakan duit negara .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun