Mohon tunggu...
Defrida
Defrida Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pelajar, Belajar dan Mengajar. Duduk, Lihat, Dengar, Berpikir, Analisis dan Bicara. #Nulisaja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Jadi Kristien Hidupnya Gampang" Katanya

9 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 9 Desember 2020   10:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir-akhir ini saya mulai gemar bermain dengan aplikasi TikTok. Banyak hal yang saya temukan di TikTok seperti, dance challenge, tiktoktaiment(semacam informasi tentang sosial budaya), ladang promosi barang dan jasa, agama, bahkan orientasi seksual. Tetapi saya cenderung menyukai akun-akun yang membahas tentang pandangan agama. 

Bukan karena saya adalah seorang yang taat beragama, tetapi saya sendiri sedang dalam masa memastikan diri saya, menguji seberapa saya yakin dengan agama (bukan iman) yang diwariskan oleh kedua orang tua saya. 

Pernah ada seorang TikTokers luar negeri yang memberikan pertanyaan melalui kontennya "Orang Kristen banyak melanggar hukum Torah/Taurat seperti jangan menduakan Allah (konsep Trinitas), jangan makan babi, jangan membuat patung, berpuasa dan berkurban. Kemudian para wanita tidak menutupi aurat mereka saat beribadah" Intinya orang Kristen sudah banyak melenceng dari ajaran Tuhan

Mengenai konsep Trinitas saya sudah berulang kali berusaha menjelaskan semampu pengetahuan yang saya dapatkan tetapi percuma dijelaskan kepada mereka yang berada di luar Kekristenan itu sendiri, so I just skipped the Trinity question. 

Mengapa Makan Babi

Rasul Petrus pernah diperintahkan Allah untuk menyembelih dan memakan makanan haram yang diturunkan dari langit (penglihatan), lalu Rasul Petrus menolak (ya iyalah beliau kan lahir dan dibesarkan dalam budaya Yahudi, otomatis segala perilakunya masih terikat pada hukum Taurat), tetapi Allah mengatakan apa yang dihalalkan oleh Allah tidak boleh diharamkan oleh manusia. Well, kita kembali pada Firman yang Yesus berikan yaitu Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang"

Percuma jaga makan, minum dan pakaian kalau kelakuan kita busuk. Hubungan kita dan Allah, berantakan. Hubungan kita dan sesama ambyar. Ya percuma saja!

Toh, Kematian Yesus di kayu salib sudah menggenapi seluruh hukum Taurat. 

Jangan membuat patung

Jika maksudnya adalah saya menyembah salib (kayu berpalang, menurut TikTokers itu) yang digantung di atas mimbar gereja maka saya akan langsung membantahnya. Jika saya menjadikan salib sebagai sesembahan maka ketika anda merusaknya, menginjaknya, membakarnya, bahkan menjadikan sebagai dudukan, saya akan mengutuk anda bahkan saya akan membunuh Anda karena telah menghina sesembahan saya. Tapi saya tidak akan melakukannya, karena itu hanya gambaran semata. 

Salib yang sebenarnya adalah perjuangan saya untuk mempertahankan iman saya terhadap Kristus. Saya adalah manusia yang dicambuk oleh keinginan duniawi, dipaksa untuk mengampuni orang-orang yang meludahi, menghina dan menyiksa saya, layaknya Kristus yang telah memberikan teladan di Via Dolorosa dan Golgota. Jadi, bukan patung yang saya sembah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun