Mohon tunggu...
Defar Badruzaman
Defar Badruzaman Mohon Tunggu... Lainnya - Hakikat hidup laksana terangnya purnama.

Madrasah Aliyah Miftahul Falah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Universitas Insan Cita Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Covid-19 Mencederai Semangat Para Pelajar

20 Maret 2021   11:22 Diperbarui: 15 Oktober 2021   08:19 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir dua tahun Pandemi ini merebak ke penjuru negri. Awal mula virus ini akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China. Menyebar dari daerah ke daerah hingga pada akhirnya meluas di setiap negara termasuk Indonesia. 

Ulasan dikutip dari UNESCO per tanggal 1 Mei 2020 menyebutkan, setidaknya 186 negara melakukan penutupan sekolah yang berdampak terhadap proses pembelajaran sekitar 1,29 triliun atau 73,8 % dari populasi siswa di dunia.

Data angka bertimbal dengan jumlah peserta didik yang terdaftar di pendidikan pra-sekolah dasar, dasar, menengah pertama, dan menengah atas [ISCED level 0 sampai 3], serta pendidikan tinggi. 

Pada saat tanggal 4 Mei 2020 pemerintah sudah menerapkan yang namanya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) dan Tahun 2020 pihak pemerintah menyatakan bahwasanya pembelajaran jarak jauh akan berakhir pada bulan Desember atau akhir tahun, namun meningkatnya jumlah yang terdampak oleh virus covid-19 hingga saat ini PJJ Pendidikan jarak jauh masih berjalan secara daring.  

Pemerintah menetapkan kebijakan perihal peraturan pembelajaran secara daring agar pendidikan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan Negara, Sebagaimana yang tertera dalam Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Dengan adanya wabah Pandemi Covid-19 setelah melihat realita dari dunia pendidikan, sebagian besar dapat mencederai semangat para pelajar untuk menuntut ilmu karena banyaknya keterbatasan tatkala proses pembelajaran sedang berlangsung dan minimnya interaksi antara Guru dan kolega. 

Sudah satu tahun lebih pembelajaran jarak jauh diadakan secara daring. Biasanya kegiatan pembelajaran diselenggarakan secara langsung maupun offline namun saat ini dikarenakan Pandemi pihak pemerintah Kemendikbud & Kemenag membuat kebijakan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Pembelajaran dilaksanakan melalui berbagai media tergantung inovasi dan kebijakan Sekolah untuk merealisasikan masa pembelajaran, seperti melalui: Whatsap, zoom, G-meet, dan lain sebagainya. Meskipun tidak dilaksanakan di sekolah akan tetapi pembelajaran tetap diselenggarakan supaya materi pelajaran tersampaikan walaupun tidak se-efektif seperti dilaksanakan secara langsung ataupun offline, keaktifan pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM), ketika para pelajar mengemukakan aspirasi dan tingkat keaktifan pun menurun.

Kendala belajar secara jarak jauh dapat memicu penghambatan dalam pembelajaran, seperti: gangguan sinyal yang tidak stabil, kuota yang tidak memadai, teknologi informasi (gadget) yang tidak memilikinya, akses internet tidak terpenuhi dan hal lainnya. Namun pemerintah dan Kemendikbud turut memperhatikan perihal tersebut dengan cara mendistribusikan kuota internet gratis kepada pelajar yang membutuhkan. 

Hal tersebut dapat mempengaruhi psikis yang menyebabkan: kegelisahan, kejenuhan, bahkan dapat memicu stress disebabkan adanya tekanan dan keterbatasan. Mengapa hal tersebut terjadi? Satu tahun lebih para pelajar berdiam diri di rumah kecuali ada kepentingan yang genting, karena terbatasnya nya sosialisasi dengan lingkungan sosial terutama pada bidang pendidikan di sekolah: entah itu dengan guru ataupun siswa/i. Tak hanya itu ada banyak hal tantangan dan tekanan yang mesti dihadapi oleh para pelajar dalam keadaan serba keterbatasan ini. 

Semangat para pelajar tercederai, hal ini mesti diperbaiki guna membangun semangat dengan cara memotivasi para pelajar agar tergerak untuk melakukan pembelajaran dengan sungguh-sungguh, dengan upaya demikian guna mencegah terjadinya kehilangan motivasi sehingga dapat mencederai semangat.

Sebagai pelajar sebaiknya kita menjaga segala hal yang bersifat universal, salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan supaya kita tetap terjaga dalam keadaan sehat wal Afiat. Besar harap Pandemi ini segera berakhir agar segala aktifitas dapat berjalan dengan semestinya. Meskipun Pandemi sedang merebak, jangan sampai mematahkan cita-cita dan impian, belajarlah dengan sungguh-sungguh untuk menggapai impian menjadi kenyataan. 

 "Man Jadda wajada," barang siapa yang sungguh-sungguh dia akan mendapatkannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun