Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belajar dari Film Exhuma, Jauhi Praktik Perdukunan dan Pesugihan Sekarang Juga!

1 April 2024   17:06 Diperbarui: 1 April 2024   17:07 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Exhuma | IMDb

Siapa yang nggak mau kaya raya? Pastinya semua mau, ya! Sayangnya, nggak semua orang yang mau kaya paham artinya proses. Kekayaan tak bisa didapatkan secara instan. Butuh usaha dan kerja keras. Namun, ada juga yang nekat mengambil jalan pintas. Mau cepat kaya tanpa usaha. Ujung-ujungnya meminta bantuan dukun. Melakukan praktik pesugihan! 

Pesugihan, Jalan Pintas Meraih Kekayaan

Pesugihan seringkali dianggap sebagai jalan pintas meraih kekayaan. Melalui pesugihan, seseorang bisa mendapatkan kekayaan dengan cara instan dan cepat. 

Mungkin benar pesugihan bisa bikin cepat kaya, tetapi bukan berarti meraih kemakmuran. Pesugihan merupakan praktik menjalin relasi dengan entitas gaib. Tentu saja tidak ada yang gratis di dunia ini. Pastinya akan ada dampak negatif yang diterima oleh pelaku pesugihan. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pesugihan berasal dari kata sugih yang berarti kaya. Pesugihan juga didefinisikan sebagai "perjanjian dengan makhluk halus untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak wajar". Pesugihan biasanya dilakukan dengan cara melakukan ritual tertentu, seperti mengubur sesuatu di tempat angker, memelihara binatang tertentu, atau mengorbankan sesuatu yang berharga.

Tentu saja pesugihan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beragam ritual dan konsekuensi yang harus ditanggung. Mengikat diri pada perjanjian dengan entitas gaib tentu harus bersiap dengan risiko yang paling buruk. 

Bahkan, bisa-bisa risiko yang ditanggung berjalan seumur hidup bahkan ditanggung oleh beberapa generasi. Mengerikan. 

Risiko dan Konsekuensi Pesugihan

Meski hidup bergelimang harta, pelaku pesugihan tidak akan bahagia. Hidupnya tidak akan tenteram. Ada banyak risiko dan konsekuensi pesugihan yang harus ditanggung, seperti;

  • Kehilangan nyawa, baik sendiri maupun orang-orang yang dicintai, sebagai tumbal pesugihan. 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
    Lihat Ramadan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun