Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menikahlah dengan Orang yang Tepat, Seumur Hidup Terlalu Lama untuk Dihabiskan dengan Orang yang Salah

15 Januari 2024   20:49 Diperbarui: 15 Januari 2024   20:56 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini circle sekitar saya sadang tidak baik-baik saja! Beberapa dari mereka telah mengakhiri pernikahannya. Atau beberapa diantaranya sedang di ujung tanduk. Tinggal tunggu waktu untuk bubar. Miris. 

Ada yang sudah belasan tahun menikah dan memiliki banyak anak, eh sudah bubar jalan. Ada juga yang gembar-gembor di media sosial tentang masalah rumah tangga yang pelik, eh tetap bertahan. Pun ada yang bolak-balik umbar kata cerai, eh besoknya sudah posting foto mesra. 

Membaca kisah pernikahan mereka di sosial media membuat saya ikut merinding. Sekaligus menjadi bahan refleksi. 

Memang pernikahan adalah ibadah terpanjang. Namanya ibadah, tentu ada cobaannya. Dan tentunya cobaan inilah yang harus dihadapi bersama. 

Beragam cerita rumah tangga orang lain yang nampaknya penuh cobaan itu membuat saya semakin meyakini bahwa kita perlu menikah dengan orang yang tepat! Seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan dengan orang yang salah. 

Pentingnya menikah dengan orang yang tepat

Menikah dengan orang yang tepat itu tak sekadar kata-kata klise, lho. Namun benar adanya. Pernikahan tak selalu berjalan mulus. Pasti ada drama yang menyertai. Jika kita menikah dengan orang yang tepat, pasti setiap drama akan dilalui bersama. Kerja kelompok tentu lebih cepat daripada kerja sendirian kan? 

Begitu juga dalam menghadapi masalah rumah tangga. Kalau salah satu pihak cuci tangan, duh yang hancur pihak lainnya. Lalu lama kelamaan pernikahannya juga hancur. 

Jika kita menikah dengan orang yang tepat, pernikahan jadi sumber kebahagiaan. Nggak ada yang salah jika ada yang ingin menikah untuk bahagia. 

Iyalah, kalau sendiri sudah bahagia tentu berdua harusnya lebih bahagia, ya. Kalau menikah dengan orang yang tepat, pernikahan menjadi sumber kebahagiaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun