Siapa yang tak tahu Candi Borobudur, candi peninggalan wangsa Syailendra ini adalah salah satu destinasi wisata favorit dalam Wonderful Indonesia. Bahkan pada belasan tahun yang lalu, Borobudur dicatat sebagai salah satu keajaiban dunia.Â
Candi Borobudur, Mahakarya peninggalan kerajaan Mataram kuno ini menyimpan banyak cerita. Melalui relief-relief yang ada pada dinding candi, banyak cerita yang bisa kita pelajari. Salah satunya, ragam alat musik  yang ada pada relief Karmawibhangga.Â
Relief Candi : Hadirkan Realitas Sosial Sezaman
Relief candi adalah hasil budaya yang sarat makna. Relief tidak dibuat begitu saja, dia tidak hampa. Relief candi itu hidup, dia bercerita tentang kondisi sosio kultural yang ada pada zamannya.Â
Relief candi bisa menjadi sebuah dokumentasi sejarah. Relief candi bisa menjadi sumber informasi artefaktual tentang realitas sosio kultural saat candi tersebut dibangun.Â
Sebagaimana semua relief yang ada di Candi Borobudur. Dimana semuanya dibuat berdasarkan kondisi masyarakat pada zamannya. Dari relief-relief yang ada, kita bisa tahu bagaimana kondisi sosio kultural masyarakat pada zaman tersebut. Tak hanya itu, dari relief candi kita bisa belajar banyak nilai-nilai kehidupan.Â
Alat Musik Kuno Pada Relief Candi
Salah satu relief Candi Borobudur menunjukkan pada kita, bagaimana pada zaman lampau masyarakat sudah bisa memainkan berbagai alat musik. Tak hanya itu, melalui relief yang terpampang, bisa terlihat bagaimana megahnya pertunjukan musik di era Mataram kuno.Â
Adalah relief Karmawibhangga yang menunjukkan gambaran berbagai alat musik yang ada pada tiga belas abad yang lalu. Relief Karmawibhangga sebenarnya adalah cuplikan kisah "Mahakarmawibhangga" yang terdapat pada teras pertama Candi Borobudur.Â
Kisah Mahakarmawibhangga sendiri adalah tentang hukum sebab akibat. Dari hukum sebab akibat, sebuah perbuatan akan mendapat balasan (karma). Sebuah perbuatan baik (subkarma) akan mendapatkan kebaikan. Sebaliknya, perbuatan buruk (asubhakarma) akan mendapat balasan yang buruk juga.Â