Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingat untuk Menginjak Rem

7 Agustus 2020   20:45 Diperbarui: 7 Agustus 2020   20:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu sore saya coba untuk latihan membawa mobil ke jalan raya. Di samping ku ada pelatih ku. Dia selalu berkata demikian: "jangan grogi. Yang penting ingat untuk menginjak rem". Saya membawa mobil mengelilingi kota dan betapa bahagianya hatiku bahwa ternyata saya bisa melakukannya. 

Itu terjadi satu tahun yang silam. Kini saya telah mampu membawa mobil, meskipun belum bisa disebut mahir. Tetapi sepanjang perjalanan waktu, saya menikmati caraku membawa mobil seperti saat latihan dulu. Dan sesungguhnya saya merasa seperti latihan, latihan dan latihan karena terus teringat akan instruksi pelatih ku untuk tidak lupa menginjak rem.

Tidak lupa menginjak rem adalah caraku untuk belajar membawa mobil. Itulah cara yang membuat saya mampu membawa mobil saat ini. 

Lama saya mengingat-ingat cara itu sampai hal itu pun mempengaruhi cara saya dalam menjalani kehidupan ku hingga saat ini. Ternyata hidup ini tidak jauh beda dengan seperti belajar membawa mobil, yaitu tidak lupa menginjak rem. 

Saat kita sedang dalam usaha mencapai cita-cita kehidupan, kita tidak boleh lupa untuk menginjak rem. Kita menginjak rem laju kehidupan agar kita punya waktu sejenak merefleksikan bagaimana hidup ini kita jalani. Kita menginjak rem laju kehidupan agar kita bisa memberi koreksi atas apa yang kita lalui selama satu hari.

Kita juga menginjak rem laju kehidupan saat mulai ada halangan di depan agar kita tidak mengalami kecelakaan lalu-lintas kehidupan. Kita juga menginjak rem laju kehidupan untuk bisa membantu sesama kita yang hidupnya terhambat atau berjalan di tempat. Dan saat yang juga sangat penting bagi kita untuk menginjak rem ialah saat kita harus berhenti sejenak untuk berdoa kepada Tuhan agar perjalanan kehidupan kita berjalan sesuai dengan kehendak-Nya dan kita juga bisa punya waktu untuk bersyukur kepada-Nya. 

Itulah kehidupan yang kita jalani selama ini yang ternyata tidak jauh beda dengan seperti belajar membawa mobil. Saat kita hendak melajukan mobil kehidupan kita maka kita pun harus ingat bahwa jalan yang kita lalui itu tidak selalu mulus. Ada retakan yang harus kita lalui, ada lubang yang harus kita hindari dan ada juga lampu lalu lintas yang harus kita taati. Hingga akhirnya kita bisa tiba di tempat yang menjadi tujuan kehidupan kita di dunia ini. 

Terimakasih kuhaturkan kepada Tuhan karena telah mengutus bagiku pelatih yang baik yang memberi pelatihan yang baik dan benar. Ajarannya membuat saya untuk tidak hanya mengerti tentang cara membawa mobil tetapi juga mengerti tentang cara melajukan roda kehidupan ku. Semoga saya benar-benar mampu tiba di tempat yang berkenan di hati Tuhan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun