Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai Hari Raya Idul Fitri

6 Mei 2021   20:05 Diperbarui: 6 Mei 2021   20:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H,  Insya Allah  Kamis, (13/5/2021),  umat Islam diseluruh dunia akan merayakan hari kemenangan setelah satu bulan puasa dengan menahan lapar, haus, dan yang membatalkan puasa lainnya.

Taqoballahu minal waminkum, wa siyam ana wa siyam makum. Minal Aidin Wal Faidzin Mohon maaf lahir dan batin. Selamat hari raya idul fitri 1442 H. Tidak ada kata yang terindah selain ungkapan memaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat selama ini, untuk saling memaafkan.

Momentum saling memaafkan  untuk  melebur dosa dihari  Raya Idul Fitri ini,  sama  seperti tahun lalu , tradisi yang dilakukan di Indonesia, saling silatuhrahmi berkunjung ke sanak family, tetangga, teman, sahabat, mengungkapkan masing-masing kesalahan  baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Dengan berjabat tangan bersilatuhrahmi, perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dihimbau tidak dilakukan  perayaan lebaran dirumah saja  dengan memanfaatkan teknologi digital.

Mengingat suasana Idul Fitri 1442 H masih dilanda wabah pandemi virus corona Covid-19, untuk memutus mata rantai penyebarannya dengan tidak melakukan kontak langsung, berkerumun, melakukan pembatasan sosial, (sosial distancing) kepada masyarakat.

Memang terasa menyedihkan biasa dihari yang Fitri yang sangat kental tradisinya terutama dipedesaan dan kota lainya, budaya sungkeman yang lebih muda sungkem kepada yang lebih tua, sangat terasa nikmat dan syahdu, tradisi mudik merayakan bahkan pulang kampung (mudik) merayakan lebaran bertemu sama sanak-family tidak bisa dilakukan.

Kendati begitu dihari yang Fitri ini, manusia kembali akan Fitrahnya yaitu kesucian seperti bayi yang baru lahir, bagaikan kertas putih, dan jangan dikotori lagi,   dengan keiikhlasan dan  berbesar hati, sama --sama meminta maaf  kepada keluarga kita , tetangga,  sahabat, teman, serta  handai tolan.

Semoga Allah segera memaafkan dosa-dosa kita, karena hubungan sesama manusia juga penting, Allah SWT tidak akan memberikan ampunan kalau manusia itu masih punya kesalahan yang belum termaafkan dari manusia lainnya. Walaupun hanya sebutir buah zahra tetap akan diperhitungkan di Yaumil akhir.,(dm).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun