Mohon tunggu...
Dedi Herman Simamora
Dedi Herman Simamora Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Semua orang bisa bermimpi setinggi apapun. Tergantung dari Anda sendiri, setinggi apa niat dan usaha Anda untuk meraihnya. Tak ada kata menyerah sebelum mencoba. Pastikan tujuan di hati dan pikiran Anda, bahwa kita memang bisa menjadi yang lilin ditengah kegelapan ~ Fans berat BADMINTON dan WANG YIHAN Email : dediherman460@yahoo.co.id Facebook : Dedi Herman Simamora Twitter : @DediiHermann

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

China Luar Biasa! Indonesia harus Siaga!

24 April 2013   22:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:39 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

China, Ya negara ini mempunyai cerita unik dan sangat membanggakan di semua bidang, tak terkecuali di bidang olahraga. China memiliki stok pemain/atlet yang tidak ada habisnya. China juga merupakan negara Asia pertama yang menjadi Juara Umum Olympic Games yaitu pesta olahraga terakbar di dunia. China menjadi Juara Umum di negaranya sendiri pada olimpiade Beijing 2008. Dan di Olimpiade London tahun 2012 lalu, China berhasil menduduki peringkat kedua setelah digusur oleh tim raksasa dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Suksesnya China dibidang olahraga, membuat mereka disegani di dunia. Terutama di dunia Bulutangkis. Ya, betapa tidak ? China merupakan salah satu negara bulutangkis terkuat saat ini. Kemudian Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Denmark, dan Malaysia. Di Olimpiade London 2012, China berhasil memborong 5 medali emas alias 'sapu bersih' semua emas bulutangkis. Di tunggal putra, medali emas direbut oleh Lin Dan setelah mengalahkan Lee Chong Wei dari Malaysia. Di tunggal putri, adalah Li Xuerui pemain muda berbakat berusia 21 tahun dari negeri tiongkok ini yang berhasil menyabet medali emas setelah mengalahkan kompatriotnya Wang Yihan di final. Di ganda putra, pasangan juara dunia 4 kali, Cai Yun/Fu Haifeng berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan jagoan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Di ganda putri, pasangan Tian Qing/Zhao Yunlei yang berhasil meraih emas setelah mengalahkan Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa dari Jepang. Dan di ganda campuran, China kembali mengadakan All China Final. Zhang Nan/Zhao Yunlei yang meraih medali emas setelah mengalahkan rekan senegaranya Xu Chen/Ma Jin.
Dominasi China di bulutangkis sempat membuat isu tak sedap bagi pecinta bulutangkis dunia. Adanya isu bahwa Bulutangkis akan dihapus dari daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, membuat seluruh pecinta bulutangkis resah. Namun, hal ini langsung ditanggapi oleh perwakil Badminton World Federation, Paisan Rangsikitpho. Dia mengatakan tidak benar bahwa bulutangkis akan dihapus dari Olimpiade. Terbukti, setelah Olimpiade London berlangsung, IOC langsung mengadakan rapat dan evaluasi. Dan hasil rapat memutuskan, bulutangkis mash dikategorikan sebagai olahraga terfavorit di dunia. Dan bulutangkis masih dipertandingkan di Olimpiade 2020.
Mengingat hal tersebut, Indonesia harus segera berbenah. Indonesia harus waspada dan siaga dengan perkembangan pesat bulutangkis China dan dunia. Sudah banyak negara di dunia yang memiliki pemain bagus dan prospek bulutangkis di negara itu semakin baik. Contohnya, India. Negara India dulu tidak pernah terdengar sayup-sayup bulutangkis disana. Namun sekarang, India patut diwaspadi. Adalah Saina Nehwal pemain muda berbakat yang dilatih oleh Pulela Gopichand. Menjadi punggawa terdepan India bersama Kahsyap Parupalli. Saina Nehwal menjadi pemain India saat ini dengan ranking tertinggi. Saina bertengger di peringkat 2 dunia tunggal putri. Dia menerobos kerasnya 'tembok China' dengan berhasil bertengger di 3 besar dunia setelah ranking 1 dan 3 dunia berasal dari China. Li Xuerui dan Wang Yihan. Kahsyap Parupalli yang bertengger di ranking 7 dunia tunggal putra BWF. Keberhasilan India ini, tidak lepas dari hasil kerja keras dan usaha managemen Pemusatan Latihan Nasional India dalam memajukan bulutangkis di negaranya.
China dan India merupakan negara yang 1 grup dengan Indonesia di Grup A Piala Sudirman yang berlangsung Mei bulan depan. Indonesia harus berhati-hati dalam menyusun strategi 'perang' yang baik. Dengan bermaterikan Sony Dwi Kuncoro di ranking 4 dunia, Lindaweny Fanetri di 15 dunia, Greysia Polii, Nitya Krishinda, Anneke Feinya, Meiliana Jauhari, Angga Pratama/Ryan Agung Saputra di ranking 11 dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ranking 2 dunia Ganda Campuran, Muhammad Rijal/Debby Susanto di ranking 8 dunia. Indonesia berharap, Piala Sudirman dapat dibawa pulang kembali ke tanah air setelah sekian lama tidak pernah 'singgah' ke pangkuan ibu pertiwi. Flashback adri hasil All England, Maret lalu. Indonesia sudah punya cukup modal. Dimana 3 pasang ganda campuran Indonesia berhasil menerobos babak 4 besar atau semifinal. Dan hasilnya, juara bertahan Tontowi/Liliyana berhasil menjadi Juara dan mempertahankan gelar mereka untuk kedua kalinya setelah mengalahkan peraih medali emas Olimpiade London Zhang Nan/Yunlei 2 set langsung, 21-17 21-13. Muhammad Rijal/Debby Susanto juga menorehkan hasil yang maksimal. Mereka berhasil menapaki Semifinal setelah di Perempat Final mengalahkan pasangan nomor 1 dunia asal China, Xu Chen/Ma Jin. Begitupula di tunggal putri. Lindaweny Fanetri yang membuat kejutan dengan memulangkan Wang Yihan, peraih medali perak olimpiade London serta Juara Dunia 2011. Linda menang 2 set langsung 21-12 21-19 di Round pertama.
Dengan hasil ini, Indonesia harus tetap optimis dan yakin bahwa Indonesia pasti BISA ! Harus yakin, bahwa semuanya bisa terjadi. Tergantung dari usaha dan kerja keras di lapangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun