Mohon tunggu...
Dedi  Djanuryadi
Dedi Djanuryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Man Born is free but everywhere in chains

Penggiat jurnalistik, public relations, fotografi, modelling, serta event organizer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Rumbai Cintaku Tak Pernah Sampai

19 September 2020   05:34 Diperbarui: 19 September 2020   13:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : https://scribereglyph.com

Rumbai 1980

Di port a camp masa magangku di sebuah perusahaan minyak terbesar milik Amerika Serikat di Sumatera Tengah, kupandang jelas wajah orientalnya. Seraut wajah imut berlesung pipit dipadu setitik tahi lalat didagu kiri, semakin manambah kemanisannya.

Kuelus-elus rambut kepang kudanya. Wajahnya balik menatap. Kuangkat dagunya. Matanya pelan meredup. Kukecup pelan bibir merah merekah tanpa lipstik itu. Ya Allah betapa indahnya hidup ini.

"Sayang .. aku mencintaimu," ucapku pelan. Matanya pelan-pelan membuka. Berbinar menatap lembut manja.

"Aku juga sama," jawabnya terdengar tulus.

"Bawalah aku kemana pun. Dalam kondisi apa pun aku akan selalu setia bersamamu"

"Tapi bagimana dengan keimanan kita?" kataku pula.

" Boleh kita masing-masing saja," ujarnya yakin.

Aku mengangguk dan kita saling tersenyum.Lalu saling berdekapan. Damai.

Bandung 1982

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun