Mohon tunggu...
dedi s. asikin
dedi s. asikin Mohon Tunggu... Editor - hobi menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hasrat Dagang Pak Jendral

25 Februari 2021   14:43 Diperbarui: 25 Februari 2021   15:15 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertanyaan kenapa mereka masih berminat bisnis atau bekerja setelah pensiun. Jawaban Jendral Fachru Razi mungkin bisa mewakili. Katanya untuk menghilangkan rasa suntuk dan agar sehat serta tidak pikun. Hal lain ya untuk menambah pendapatan. Uang pensiun itu kecil. Menurut Fachru pensiun dia sebagai jendral hanya Rp. 4,5. Sedang gaji komisaris perusahaan lumayan besar.

Ingin tahu gambaran penghasilan sebagai komisaris perusahaan? Ada sedikit data, terutama komisaris di BUMN. Pertamina misalnya, gaji komisaris berkisar antara Rp.150 sampai Rp.170 juta. Selain itu mereka juga dapat bonus/tantiem.

Tapi besarnya tergantung kinerja perusahaan. Syaratnya minimal hasil audit menunjukan WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Lebih utama yang WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), dan jangan ada trend rugi.

Besaran bonus/tantiem Pertamina tahun 2018 adalah Rp.661 milyar. Dibagi menurut haknya antara 11 direksi dan 6 komisaris rata-rata mendapat Rp.3,2 milyar. Tapi sekali lagi jumlah ini tidak konstan. Tergantung kinerja perusahaan. Besaran masing-masing BUMN juga tentu tidak sama. Menurut data, yang terkecil adalah bank BTN.

Di perusahaan swasta tentu saja bervariasi tergantung besar kecilnya perusahaan. Aturan dasarnya ada UU tentang Perseroan Terbatas. Tapi secara kebetulan jendral jendral kita dapat jobnya di perusahhan besar.

Menurut dua orang pengamat militer Muriadi dan Prof. Salim Said, secara umum para jendral itu tidak sulit diterima di perusahaan. Kebanyakan perusahaan yang membutuhkan mereka. Bahkan ada yang inden. Pesan duluan. Bukan prestasi prestasi amat. Lebih kepada untuk kenyamanan dan keamanan. Maklum ada pak jendral disitu. Urusan lebih gampang dan cepat selesai.- ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun