Mohon tunggu...
dede wijaya
dede wijaya Mohon Tunggu... -

Penulis buku PESONA ALKITAB

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Israel Tidak Menggunakan Kuda?

15 Februari 2010   14:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:55 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut." (Keluaran 15:1,21)

Menarik sekali bahwa sebelum masa Pemerintahan Raja Salomo, orang-orang Israel ketika berperang tidak menggunakan kuda, bahkan kendaraan perang waktu itu yang digunakan orang-orang Israel ialah keledai. Dalam Alkitab PL yang mengisahkan kejadian-kejadian dalam periode sebelum masa pemerintahan Raja Salomo, bangsa Israel telah melatih pasukan tentara yang efektif dan memenangkan banyak pertempuran dalam perjuangan mereka untuk merebut Kanaan, Negeri Perjanjian, mereka tidak pernah menggunakan kuda-kuda untuk kavaleri maupun untuk kereta-kereta perang mereka. Soal kuda hanya disinggung ketika menerangakan tentang kuda-kuda milik musuh-musuh Israel seperti ke-900
kereta kuda dari pasukan kavaleri raja Kanaan, Yabin. Mengapa Israel tidak pernah menggunakan kuda untuk mempertahankan diri mereka terhadap serangan kavaleri dan serangan kuda-kuda perang dari musuh mereka?

Dalam Alkitab KJV (King James Version) ada 188 referensi tentang kuda. Hal ini menunjukkan kuda bukanlah binatang yang asing bagi orang Yahudi. Bahkan Kitab Ayub melukiskan kemuliaan dan keberanian kuda dalam Ayub 39:22-37  "Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai pada tengkuknya? Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan. Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi senjata. Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia pantang mundur menghadapi pedang. Di atas dia tabung panah gemerencing, tombak dan lembing gemerlapan; dengan garang dan galak dilulurnya tanah, dan ia meronta-ronta kalau kedengaran bunyi sangkakala"

Arkeologi telah menunjukkan bahwa kuda adalah binatang yang umum digunakan dalam ketentaraan dan masyarakat semua bangsa purba di Timur
Tengah, kecuali Israel, sampai pada zaman pemerintahan Raja Salomo kurang lebih pada tahun 970 SM. Kita tahu dalam Dasa Titah dalam
Perintah ke-10 Allah melarang bangsa Yahudi atau Israel mengingini lembu atau keledai orang lain, namun tidak menyebut apa-apa tentang
kuda (Kel 20:17).

Dalam Kitab Hakim-hakim kita mendapatkan bukti bahwa keledai adalah alat transportasi umum yang dipakai bangsa Israel - bukan kuda. Contoh,
dalam Yosua 15:18, ketika anak perempuan Kaleb, seorang pemimpin Israel, mengunjungi Otniel, ia menunggang seekor keledai - bukan kuda.

Kitab Hakim-hakim menyatakan bahwa para hakim yang memerintah Israel menunggang keledai putih. Banyak kisah dalam Alkitab seperti Saul yang mencari keledai-keledai ayahnya yang hilang. Dalam keterangan Alkitab mengenai peperangan dengan bangsa Filistin, ketika mereka merampas Tabut Allah, Israel kehilangan 30 ribu pasukan orang berjalan kaki, tetapi tidak disinggung soal pasukan berkuda. Artinya, Israel tidak mempunyai pasukan kavaleri/pasukan berkuda.

Kita mengetahui bahwa Absalom, -anak Raja Daud pada waktu berperang dalam pemberontakan terhadap Daud, ayahnya- dibunuh oleh Yoab waktu
rambutnya tersangkut di dahan pohon Tarbantin, ketika itu dia menaiki Bagal/Keledai (2 Samuel 18:9). Kisah ini membuktikan bahwa
pangeran-pangeran kerajaan pun tidak mengendarai kuda pada waktu itu.

Jadi, mengapa bangsa Israel tidak mau menggunakan kuda sementara bangsa-bangsa asing yang menjadi musuh
mereka menikmati keuntungan dari penggunaan kuda dalam pasukan kavaleri dan kereta-kereta perang mereka?

Jawabannya ada dalam Perintah Allah yang melarang penggunaan kuda dalam Ulangan 17:16 "Hanya,
janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah
berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi." (But he shall not multiply horses to himself, nor cause the
people to return to Egypt, to the end that he should multiply horses: for as much as the LORD hath said unto you, Ye shall henceforth return
no more that way- KJV).

Ini adalah Larangan Allah yang diberikan jauh sebelum bangsa Israel
memasuki Negeri Perjanjian, Kanaan dan jauh sebelum bangsa Israel punya
seorang Raja, yang menyatakan larangan bagi seorang Raja untuk
memelihara kuda/beternak kuda bagi dirinya. Jadi perintah ini jelas
untuk tidak menggunakan kuda dalam peperangan.

Kita tahu bahwa Mesir merupakan pusat peternakan kuda perang dunia
pada zaman itu, Allah tahu bangsa Israel akan tergoda untuk bersekutu
dengan Mesir guna memperoleh kuda bagi pasukan Israel. Oleh sebab itu, Allah
memberikan suatu larangan penggunaan kuda untuk memastikan bahwa bangsa
Israel tidak akan bergantung pada persekutuan dengan Mesir.
Mesir memanfaatkan kekuatan monopolinya dalam beternak dan menjual
kuda-kuda perang untuk menuntut bangsa-bangsa lain bersekutu dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun