Mohon tunggu...
Dede Suprayitno
Dede Suprayitno Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Mantan Jurnalis

Dosen ilmu komunikasi yang juga memiliki minat pada isu ekonomi. Saat ini mengajar di UPN Veteran Jakarta dan Unisma Bekasi. Sebelumnya pernah berkarir sebagai reporter di Jawa Pos dan Harian Kontan serta menjadi produser di CNBC Indonesia TV.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rekor Lagi, Inflasi AS Capai 9,1 Persen di Juni 2022 dan Apa Dampaknya bagi Indonesia?

13 Juli 2022   22:05 Diperbarui: 15 Juli 2022   08:00 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menghitung pemasukan dan pengeluaran, dampak inflasi.  (sumber: freepik.com/rawpixel.com)

Data yang ditunggu-tunggu pelaku pasar akhirnya muncul. Data yang berasal dari negeri paman sam, Amerika Serikat ini, akan menentukan kemana arah kebijakan ekonomi berikutnya.

Ya! Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat baru saja mengumumkan (13/7/2922) data inflasi pada Juni kembali melejit. Indeks Harga Konsumen (IHK) itu mencapai 9,1%. 

Itulah inflasi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Bayangkan betapa tingginya lonjakan inflasi itu. Serta bayangkan pula, bagaimana kenaikan sejumlah harga di AS. 

Angka itu bahkan jauh dari perkiraan ekonom, yang memperkirakan angkanya mencapai 8,8%. Lantas bagaimana data inflasi AS ini akan mempengaruhi Indonesia?

Indeks Harga Konsumen AS | Sumber: tradingeconomics.com
Indeks Harga Konsumen AS | Sumber: tradingeconomics.com

Oke! Sebelum membahas lebih dalam, kita mesti memahami bahwa ekonomi negara di dunia saling terkait satu sama lain. Dari satu sistem, bergantung pula dengan sistem di negara lain. 

Hal ini memberi pengaruh, mana kala ada satu negara mengalami perubahan signifikan. Terutama mereka dari negara maju dan memiliki exposure besar terhadap negara lain.

Salah satunya, resesi di AS yang begitu tinggi, akan semakin memicu kenaikan suku bunga acuan, oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federel Reserve. Arah kebijakan The Fed menyesuaikan kemana laju inflasi itu terjadi. Sehingga selisih bunga dengan inflasi, menjadi terkendali. 

Namun yang terjadi kini, laju inflasi terlampau cepat dibandingkan dengan tingkat suku bunga acuan. Sementara level suku bunga acuan tertinggal jauh, saat ini berada di level 1,75%. 

Fed Funds Rate

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun