PPDB 2024 vs SPMB 2025: Apa Bedanya Penerimaan Siswa Baru Tahun Ini?
Momen penerimaan siswa baru selalu bikin deg-degan, baik buat orang tua maupun calon siswa. Di tahun 2024, kita kenal sistemnya dengan nama PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Tapi, mulai tahun ajaran 2025/2026, namanya berubah menjadi SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru). Bukan cuma ganti nama, lho, ada banyak perubahan keren yang bikin proses ini lebih adil dan ramah. Penasaran apa saja bedanya? Yuk, simak ceritanya!
1. Murid Bukan Peserta Didik: Lebih Akrab, Lebih Hangat
Kalau PPDB pakai istilah "Peserta Didik" yang agak kaku, SPMB memilih kata "Murid" yang terasa lebih dekat di hati. Menurut Biyanto, Staf Ahli Regulasi Kemendikbud, kata "Murid" sudah akrab di dunia pendidikan Indonesia dan bikin suasana lebih humanis. Jadi, SPMB nggak cuma ganti nama, tapi juga bawa semangat baru biar pendidikan terasa lebih menyapa.
2. Bye Zonasi, Halo Domisili: Lebih Fleksibel dan Anti-Curang
Salah satu perubahan besar adalah zonasi di PPDB diganti jadi jalur domisili di SPMB. Dulu di PPDB 2024, zonasi ngotot pakai jarak rumah ke sekolah berdasarkan Kartu Keluarga (KK) yang minimal berusia setahun. Tapi, sistem ini sering bikin drama karena ada yang memalsukan domisili. Nah, SPMB 2025 punya solusi: jalur domisili yang lebih fleksibel dan pakai data kependudukan resmi dari pemerintah.
Apa bedanya? Domisili sekarang lebih memperhatikan kondisi khusus, misalnya buat korban bencana alam atau keluarga yang baru pindah. Plus, sistem ini dirancang anti-curang dengan validasi data yang lebih ketat. Harapannya, anak-anak yang tinggal dekat sekolah bisa masuk tanpa ribet.
3. Jalur Pendaftaran: Sama tapi Beda Rasa
Baik PPDB maupun SPMB punya empat jalur utama, tapi ada sedikit perubahan nama dan makna: PPDB 2024 (Zonasi, Afirmasi, Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali, Prestasi). SPMB 2025 (Domisili, Afirmasi, Mutasi, Prestasi).
Jalur Mutasi adalah versi baru dari "Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali". Bedanya, SPMB bikin jalur ini lebih inklusif, termasuk anak guru yang daftar di sekolah tempat orang tuanya mengajar. Keren, kan? Sementara jalur Prestasi sekarang lebih rapi, dengan kriteria jelas buat prestasi akademik (seperti juara sains) dan non-akademik (misalnya seni, olahraga, atau jadi ketua OSIS).
