Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Haruskah AI Mengikuti Regulasi Bom Nuklir: Pembatasan Pengembangan?

29 Mei 2025   21:26 Diperbarui: 30 Mei 2025   10:28 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan Terkini: Google Veo 3 dan Tantangan Realisme AI

Salah satu perkembangan terbaru yang menyoroti potensi dan risiko AI adalah peluncuran Google Veo 3. Diperkenalkan oleh Google di tahun ini (2025). Veo 3 merupakan alat generasi video berbasis AI yang mampu menghasilkan video realistis dari prompt teks sederhana. Teknologi ini tidak hanya menciptakan visual yang mendekati kenyataan, tetapi juga menyinkronkan audio, termasuk dialog, efek suara, dan musik latar, sehingga menghasilkan output audiovisual yang kohesif.

Kemampuan Veo 3 untuk menghasilkan video dengan gerakan mulut dan tangan yang presisi, serta minim kesalahan, telah membuat banyak ahli dan praktisi AI terkesima. Namun, di balik kekaguman tersebut, muncul kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini, terutama dalam menciptakan konten yang menyesatkan atau manipulatif.

Meskipun Google telah menerapkan filter konten yang kuat untuk mencegah pembuatan video yang melibatkan tokoh politik atau tindakan kekerasan, masih ada celah yang memungkinkan pembuatan skenario fiktif yang meyakinkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana masyarakat dapat membedakan konten nyata dan buatan AI, serta bagaimana mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan.

Perlu Regulasi Global

Seperti dalam kasus senjata nuklir, pengembangan AI memerlukan kolaborasi internasional untuk menciptakan kerangka kerja yang jelas dan tegas. Regulasi global diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan AI dilakukan secara etis, bertanggung jawab, dan mengutamakan manfaat bagi umat manusia.

Pendekatan ini dapat mencakup:

1. Standar Etika dan Keamanan: Menetapkan pedoman internasional untuk pengembangan dan penggunaan AI yang memprioritaskan keamanan dan keadilan.

2. Pengawasan Ketat: Membentuk badan pengawas global yang bertugas memantau penelitian dan implementasi AI.

3. Edukasi dan Literasi AI: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara kerja AI, manfaatnya, serta risikonya untuk mencegah penyalahgunaan.

4. Kolaborasi Antarnegara: Membangun kerja sama lintas negara untuk mencegah persaingan yang tidak sehat dalam pengembangan teknologi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun