Hari ini, saat kita memperingati Hari Buku Nasional Indonesia (17 Mei 2025), tidak ada karya yang lebih relevan untuk direfleksikan selain The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupry. Novel ini mengingatkan kita bahwa buku adalah jendela untuk memahami diri sendiri, manusia lain, dan dunia---sebuah pesan yang selaras dengan semangat Hari Buku: meningkatkan minat baca dan menumbuhkan kecintaan pada literasi sejak dini. Â
The Little Prince: Cerita untuk Semua Generasi
Seperti pesan tersirat dalam The Little Prince, buku tidak mengenal batas usia. Kisah Pangeran Kecil yang sederhana namun penuh makna filosofis bisa dinikmati oleh anak-anak sebagai dongeng petualangan. Sementara orang dewasa diajak merenungi kritik sosial tentang kesibukan yang menghilangkan makna hidup. Inilah keindahan literasi: satu cerita mampu menyatarkan generasi, memicu diskusi, dan membangun ikatan melalui pertukaran perspektif.Â
Melalui tokoh Pilot yang terdampar di gurun, Saint-Exupry juga menggambarkan kekuatan cerita untuk menyelamatkan manusia dari kesepian. Di tengah gurun---metafora kehidupan modern yang individualis---buku dan kisah-kisah menjadi "sumur" yang mengingatkan kita pada pentingnya berbagi cerita, baik melalui tulisan maupun tuturan lisan. Â
Hari Buku Nasional: Momentum Menularkan Kebiasaan Membaca
Di Indonesia, di mana minat baca masih perlu ditingkatkan (berdasarkan survei UNESCO, rata-rata orang Indonesia hanya membaca 1-2 buku per tahun), Hari Buku Nasional harus menjadi pengingat bagi orang dewasa untuk menjadi role model literasi bagi generasi muda. Seperti ajaran Rubah pada Pangeran Kecil, "Kau harus sabar..." menumbuhkan minat baca pada anak juga membutuhkan komitmen dan keteladanan. Â
Ajakan untuk Orang Dewasa:
1. Jadikan buku sebagai hadiah bermakna. Pilih karya sastra seperti The Little Prince yang menggugah imajinasi dan empati, bukan sekadar hiburan instan. Â
2. Bacakan cerita sejak dini. Seperti Pilot yang menuliskan kisah Pangeran Kecil, orang tua/guru bisa membacakan buku sebelum tidur atau di kelas, lalu ajak anak berdiskusi tentang nilai-nilai dalam cerita. Â
3. Ciptakan "ritual membaca" bersama. Sediakan waktu 30 menit sehari di rumah tanpa gawai, diisi dengan membaca buku fisik. Â