Filsafat pendidikan Islam merupakan cabang ilmu yang membahas secara mendalam tentang pendidikan dengan landasan ajaran Islam. Konsep dasarnya berakar pada prinsip tauhid, yakni keesaan Allah sebagai pondasi utama, yang menjadi pijakan untuk membentuk manusia yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga bermoral dan spiritual. Filsafat pendidikan Islam bukan sekadar teori, melainkan pedoman menyeluruh yang meliputi tujuan, kurikulum, metode, dan nilai-nilai pendidikan yang sesuai dengan prinsip Islam.Â
Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam sangat luas, mencakup aspek tujuan pendidikan yang menekankan pengembangan spiritual, moral, dan intelektual; kurikulum yang merujuk pada Al-Quran dan Hadis; peran pendidik dan peserta didik yang harus memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam; sampai metode dan evaluasi yang sistematis dan sesuai nilai-nilai agama. Ruang lingkup ini juga menyentuh lingkungan pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai bagian integral dari proses pendidikan.Â
Dalam filsafat pendidikan Islam terdapat tiga aliran utama yang dikenal luas, yaitu aliran religius-konservatif (diwakili Imam Ghazali), yang menekankan pemeliharaan ajaran dan nilai tradisi Islam; aliran religius-rasional (Ikhwanus Shafa), yang menggabungkan pemikiran Islam dengan rasionalitas dan ilmu pengetahuan; serta aliran pragmatis-instrumental (Ibn Khaldun), yang menyoroti fungsi pendidikan sebagai alat mencapai tujuan sosial praktis. Ketiga aliran ini memberikan kekayaan perspektif filosofis yang relevan untuk menghadapi tantangan pendidikan masa kini.Â
Relevansi filsafat pendidikan Islam dengan problem pendidikan kontemporer sangat signifikan. Modernisasi dan globalisasi yang membawa arus sekularisasi, konsumerisme, dan pluralisme agama mengakibatkan pergeseran nilai moral dan spiritual dalam pendidikan. Filsafat pendidikan Islam hadir sebagai solusi holistik yang menyeimbangkan penguasaan ilmu dunia dan akhirat. Pendekatan pendidikan yang integral ini mampu membentuk karakter yang kuat, matang secara emosional dan sosial, sekaligus memiliki kedekatan spiritual yang kokoh dengan Tuhan. Hal ini sangat penting agar generasi masa depan tidak hanya berorientasi pada prestasi akademis, tetapi juga pada integritas moral dan etika sosial.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam tidak hanya menjadi disiplin akademik, tetapi juga pedoman moral dan praktis yang dapat mengatasi problematika pendidikan modern dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur ajaran Islam. Implementasi prinsip-prinsip ini dapat menciptakan sistem pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berdaya guna untuk membangun masa depan umat dan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI