Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemuda Juga Perlu Kembali Belajar

3 Januari 2021   21:07 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar. Gambar: Pexels/Julia M Cameron

Membaca kata 'belajar' sering "menjerumuskan" pikiran saya pada kata 'sekolah'. Itu juga terjadi saat saya membaca dua kata 'kembali belajar'. Pikiran saya langsung seperti seorang penjelajah waktu yang mampu memundurkan waktu beberapa tahun lalu demi menengok masa saya kembali belajar.

Padahal, seharusnya tidak seperti itu. Belajar juga ada di luar kata sekolah. Salah satu yang pasti namun sering dilupakan sejenak atau malah tidak disadari adalah kata 'kehidupan'.

Kehidupanlah yang sebenarnya paling banyak menyita waktu kita untuk terus belajar. Kehidupan pula yang mampu membuat kita kembali belajar.

Termasuk saat kita memasuki tahun yang baru (2021) dengan keadaan yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. Pandemi ini pula yang membuat kita harus kembali seperti "murid di sekolah". Membuka buku dan membaca banyak informasi.

Bahkan, informasi itu tidak hanya lewat buku konvensional, melainkan juga buku digital. Adaptasi pun diperlukan dalam upaya kembali mempelajari cara untuk dapat bertahan di tengah pandemi.

Ini juga menjadi tantangan besar bagi pemuda, alias tidak hanya kaum tua yang keteteran untuk memasuki pola hidup yang bisa dikatakan baru, khususnya di Indonesia. Kaum pemuda pun kerepotan. Mengapa?


Karena, kaum pemuda biasanya masih ingin bersantai, termasuk dalam hal belajar. Belajar yang santai adalah belajar yang hanya untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan kesenangannya, bukan yang lain.

Namun, ketika pandemi Covid-19 muncul dan mengubah banyak sistem, salah satunya adalah sistem pendidikan, maka para pemuda tidak lagi belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Mereka mulai harus belajar untuk mengejar tanggung jawabnya.

Tanggung jawab yang dimaksud ini bukan hanya tentang tanggung jawab belajar untuk mencerdaskan diri, melainkan juga belajar untuk mencerdaskan orang lain, khususnya orang sekitar.

Kita ambil contoh pada seorang pemuda, entah dia laki-laki/perempuan. Pilih salah satu sesuka imajinasi pembaca.

Pemuda ini ternyata merupakan generasi milenial akhir di dalam rumahnya. Ayah-ibunya terpaut 20-an tahun dengannya. Dan, "sedikit nahas", dirinya punya adik yang terpaut 20 tahun darinya. Wah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun