Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Andrea Dovizioso Punya Julukan Baru, Apa Pengaruhnya?

15 Juli 2020   19:45 Diperbarui: 15 Juli 2020   19:42 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andrea Dovizioso berada di kotak saga Ducati untuk musim 2021. Gambar: Twitter/Andrea Dovizioso via Kompas.com

Kompetisi MotoGP 2020 akan segera dimulai. Tepat akhir pekan nanti (19/7), seri pertama untuk kelas tertinggi dihelat di Jerez, Spanyol.

Para pembalap pun mulai bersiap, termasuk Andrea Dovizioso. Pembalap utama tim pabrikan Ducati itu sepertinya akan berupaya langsung nyetel dengan ritme kompetisi meski sedang recovery dari cedera bahu.

Bahkan sudah terlihat bagaimana upayanya untuk segera fit dengan berlatih sepeda statis. Penggambaran ini tentu membuat kita respek dengan perjuangan para pembalap yang mana ketika pasca cedera harus segera comeback.

Memang, itu sebuah konsekuensi, namun kita sebagai penontonnya juga patut mengakui bahwa itu adalah perjuangan yang luar biasa. Toh, sehebat-hebatnya pembalap motor profesional, mereka juga masih manusia, bukan?

Sama halnya dengan kita, para pembalap biasanya juga tak hanya recovery terhadap fisiknya, namun juga mental. Ketika pasca kecelakaan saat berkendara, pasti kita akan butuh waktu untuk segera siap untuk berkendara lagi.

Dovi segera latihan agar cepat pulih. Gambar: Facebook/Andrea Dovizioso
Dovi segera latihan agar cepat pulih. Gambar: Facebook/Andrea Dovizioso
Begitu pun dengan para pembalap. Ada pembalap-pembalap yang meski sudah berhasil kembali ke lintasan, namun tidak dengan performa yang sama seperti sebelumnya. Artinya, fisik mereka sudah terbentuk lagi, tetapi mentalnya belum sepenuhnya kembali sedia kala.

Ditambah jika pembalap-pembalap itu harus mengalami kecelakaan lagi, maka tak hanya fisiknya yang sakit kembali, namun juga mentalnya yang akan semakin rusak.

Di antara mereka kemudian ada yang tetap membalap meski harus secara bertahap untuk kembali tangguh. Ada pula yang harus memutus kontrak, pindah kompetisi, hingga pensiun. Contohnya seperti Jorge Lorenzo dan Ben Spies.

Nama terakhir bahkan mendapatkan empati yang besar karena memutuskan tak balapan di usia yang masih muda. Cedera parah membuatnya pensiun dini dan menjadikan Pramac Ducati sebagai tim terakhirnya di MotoGP.

Hal ini juga terjadi pada Jonas Folger. Pembalap asal Jerman itu harus mengalami cedera dan mengalami penurunan performa secara signifikan. Akhirnya, Yamaha Tech3--timnya saat itu--tidak melanjutkan kerja samanya.

Dia pun sempat menjadi pembalap penguji Yamaha, dan tergolong prematur. Karena, rata-rata pembalap penguji adalah pembalap senior yang sudah mengenal lama karakteristik motor yang menaunginya.

Faktor ini yang diduga membuat kerja sama antara Folger dengan Yamaha segera berakhir. Secara logika, Yamaha jelas lebih mengutamakan input dari seorang Valentino Rossi yang sudah berpengalaman lama mengendarai Yamaha, dibandingkan Folger.

Menilik rekam jejak para pembalap itu--dan tentunya masih banyak lagi, kita akan menerka-nerka bagaimana kiprah Dovizioso di MotoGP 2020 pasca cedera. Memang, cederanya tidak di bagian kaki (seperti Rossi), tangan (Pasini), dan punggung (seperti Lorenzo), tetapi cedera bahu juga merupakan hal yang sangat vital bagi pembalap.

Pembalap MotoGP sangat membutuhkan kekuatan bagian tubuh atasnya untuk membuat motor dapat dikendalikan dengan lincah. Artinya, ketika bahu yang cedera, maka keseimbangan motor akan sangat terganggu.

Jika melihat letak cederanya, maka Dovi diprediksi akan cukup kesulitan untuk mengontrol motornya saat menikung ke sisi kiri. Padahal, biasanya pembalap akan cenderung lebih luwes untuk menikung ke sisi kiri karena faktor kekuatan tangan yang lebih dominan.

Namun, kekhawatiran yang hadir bagi penonton MotoGP sepertinya hendak disingkirkan oleh Dovizioso. Hal ini tersiratkan dari adanya julukan baru yang ia perkenalkan di akun Instagram-nya.

Dovi memperkenalkan julukan barunya untuk mengarungi musim 2020. Gambar: Instagram/Andrea Dovizioso
Dovi memperkenalkan julukan barunya untuk mengarungi musim 2020. Gambar: Instagram/Andrea Dovizioso
Jika sebelumnya kita mengenal julukan mantan pembalap Repsol Honda dan Yamaha Tech3 adalah "Desmodovi". Merujuk pada keberhasilannya menaklukkan Ducati dan selalu finis kedua di tiap klasemen akhir sejak 2017. Kini, kita akan mengenalnya sebagai "Undaunted".

Istilah Undaunted jika diartikan dengan Google Translate adalah berani. Ini yang membuat Dovi pun akan berupaya menegaskan dirinya untuk berani kembali berpacu di MotoGP 2020, meski dengan kondisi yang belum 100% fit.

Selain itu, dengan julukan baru, ada anggapan bahwa Dovi akan menjadi parameter baru sebagai pembalap Italia yang terbaik untuk saat ini. Hal ini bisa dipertegas jika Dovi mampu bertahan di Ducati setidaknya pada 2021 dan seterusnya.

Bertahannya Dovizioso di Ducati akan membuat Italia masih memiliki pembalap yang dapat menduduki jok motor tim pabrikan. Berpindahnya Danillo Petrucci ke tim satelit KTM dan Valentino Rossi ke tim satelit Yamaha telah mengurangi jumlah pembalap Italia di tim pabrikan MotoGP.

Tentu ini menjadi ironi, mengingat Italia sudah dibesarkan oleh banyak pembalapnya yang salah satunya adalah Valentino Rossi. Di kelas Moto2 pun para pembalap Italia juga masih bisa berprestasi seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia. Kedua pembalap itu akhirnya naik ke MotoGP.

Memang, Italia sudah memiliki banyak pembalap muda, namun keberadaan mereka sepertinya belum bisa meyakinkan tim pabrikan untuk merekrutnya. Padahal saat ini Italia memiliki dua wakil pabrikan di MotoGP, yaitu Ducati dan Aprilia.

Seharusnya dua tim ini dapat menjadi tiket masuk atau privilese bagi pembalap Italia. Namun, kenyataannya justru para pembalap Italia kesulitan untuk membawa motor-motor Italia untuk sukses.

Bahkan, meski Dovi mampu menjadi rival Marc Marquez dalam beberapa musim terakhir, namun hal ini terjadi harus dengan menunggu sosok Jorge Lorenzo hadir di Ducati. Si pembalap Spanyol itu pun kemudian disebut-sebut telah memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap motor Ducati.

Duet Jorge-Dovi cukup bagus bagi Ducati meski cenderung menimbulkan konflik laten. Gambar: Twitter/DucatiMotor
Duet Jorge-Dovi cukup bagus bagi Ducati meski cenderung menimbulkan konflik laten. Gambar: Twitter/DucatiMotor
Alhasil ketika Jorge Lorenzo pindah ke Honda dan pensiun cepat, pihak Ducati masih menaruh harapan sulit kepada Lorenzo. Bisa dikatakan demikian, karena Lorenzo di tahun 2020 ini belum mencoba balapan secara kompetitif meskipun hanya dengan status penguji motor Yamaha.

Akibat penangguhan kompetisi karena pandemi juga membuat pembalap penguji sulit untuk mendapatkan tiket wildcard. Padahal tiket ini biasanya dapat menjadi pertimbangan bagi tim balap untuk melihat peluang si pembalap kembali balapan secara reguler.

Namun, menurut kabar beredar, Ducati terlihat cukup berani mengharapkan Jorge Lorenzo untuk kembali jika Dovizioso tidak jadi melanjutkan kerja sama dengan Ducati musim 2021 nanti. Itu artinya tim balap seperti Ducati masih sangat percaya dengan kualitas pembalap asal Spanyol sekalipun si pembalap sudah pensiun.

Bagaimana dengan Dovi?

Jika kembali membaca istilah undaunted, maka Dovi diprediksi tak akan gentar untuk menghadapi segala spekulasi terkait kariernya, baik di MotoGP dan Ducati. Dovi sepertinya juga tak ragu untuk menempatkan dirinya sebagai sorotan utama sebagai representasi pembalap Italia.

Berani! Itulah pengaruh yang ingin diberikan Dovizioso bersama julukan barunya. Apakah berhasil? Kita lihat saja sama-sama.

Malang, 15 Juli 2020

Deddy Husein S.

Berita terkait:

Motorplus-online 1, Motorplus-online 2, Motorplus-online 3, Kompas, Detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun