Seperti halnya pada kebiasaan sepak bola Spanyol dalam memberikan uang hak siar di La Liga yang terkesan jomplang antara duo raksasa Spanyol (Barcelona dan Real Madrid) dengan semua klub di bawahnya.
Ternyata hal ini juga tetap terjadi di gelaran Piala Super Spanyol yang padahal seharusnya pembagian uang kontrak turnamennya (hadiah) berdasarkan siapa yang menang, runner-up, posisi ketiga, dan keempat.
Namun, di sini pembagiannya berdasarkan status nama besar klub tersebut. Ironis, namun itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Jadi, mau bagaimana lagi?
Terlepas dari sistem itu, ada satu hal lagi yang paling menarik dari tergelarnya Piala Super Spanyol ini, yaitu keberadaan penonton perempuan di tribun. Kabar yang paling mencolok tentu ketika partai pertama antara Real Madrid vs Valencia di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah (9/1).
Karena, mereka juga dapat lebih dekat dengan pemain-pemain dunia yang biasanya hanya dapat mereka ketahui di layar televisi -sekarang bisa streaming.
Karena ketika perempuan dapat masuk ke stadion, berarti anak atau keluarga juga akan aman di sana. Anak-anak yang ingin menonton pasti akan terasa nyaman dan aman ketika ada ibunya.
Toh, perempuan juga sudah tahu bagaimana cara untuk tetap berbudaya ala negaranya, dan tentu tetap berada dalam aturan agamanya yang dianut.Â
Sehingga dengan dipermudahnya akses mereka ke publik, mereka justru akan semakin dewasa dalam menentukan sikap terhadap negaranya seperti perempuan-perempuan di negara lain. Bahkan, sudah banyak perempuan di segala penjuru dunia yang eksis sebagai perempuan-perempuan berpengaruh.