Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Perjuangan Dedik Setiawan di Tengah Penyerang Asing Liga 1 2019

16 Juli 2019   11:58 Diperbarui: 17 Juli 2019   00:43 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang muda Arema FC, Dedik Setiawan. (SUCI RAHAYU/JUARA.net)

Awal musim yang bagus untuk penyerang "Singo Edan". (vivagoal.com)
Awal musim yang bagus untuk penyerang "Singo Edan". (vivagoal.com)
Jika berbicara khusus tentang pemain lokal, sebenarnya pemain lokal itu tetaplah berkualitas. Pemain lokal juga tetap memiliki menit bermain yang banyak (seperti pemain-pemain yang akan disebutkan di artikel ini). 

Namun, pemain lokal itu juga merupakan pesepakbola biasa yang memiliki siklus performa yang tidak selamanya stabil. Ketika hal itu terjadi, siapakah yang disalahkan? Para pemain? Pelatih? Pemilik klub? Atau (kembali ke) mafia?

Tentu saja tidak ada yang salah di sana (kecuali mafia). Karena, ketidakstabilan performa itu adalah bagian dari kewajaran -manusiawi. Namun dikarenakan siklus ketidakstabilan itu terjadi di dunia profesional maka perlu adanya rencana berlapis-lapis (back up/alternatif). 

Tidak bisa sebuah klub sukses secara terus-menerus hanya dengan mengandalkan pemain yang sama apalagi pemain lokal saja.

Kita bisa menengok liga lain seperti Premier League (Inggris), Bundesliga (Jerman), Eredivise (Belanda), Serie A (Italia), dan apalagi La Liga (Spanyol). Jika perlu membandingkan dengan La Liga, hampir tak ada bedanya dengan Liga 1 soal siapa yang lebih sering meraih gelar individu; pemain asing. 

Bahkan di beberapa musim terakhir gelar individu (khususnya di topskor) di La Liga selalu bergantian diraih oleh Lionel Messi (Argentina) dan Cristiano Ronaldo (Portugal). Hanya sesekali diganggu oleh Luis Suarez (Uruguay) dan Diego Costa (naturalisasi).

Hanya yang menjadi perbedaannya adalah para pemain Spanyol masih ada yang terlihat sumbangsihnya. Namun ketika dibandingkan dengan sumbangsih dari Messi kepada klubnya jelas terlihat (sangat jauh) berbeda. Itulah yang disebut pemain asing dan pemain lokal.

Mereka tidak bisa disamakan dan pastinya pemain asing harus menunjukkan kualitas mereka di atas pemain lokal. Mengapa? Karena, jika pemain asing tidak mampu menunjukkan kualitas terbaiknya, otomatis mereka harus angkat kaki. 

Artinya, mereka tidak memiliki zona nyaman. Berbeda dengan para pemain lokal. Ketika mereka tidak mampu tampil bagus, mereka akan tetap berada di negaranya dan tentunya akan selalu mendapatkan tawaran bermain di banyak klub. Mereka tidak memiliki klausa gaji yang tinggi dan selama ada bayaran, kenapa tidak?

Inilah yang membuat mengapa para pemain asing di Liga 1 berlomba untuk tampil lebih baik dibandingkan pemain lokal. Mereka tentunya ingin menunjukkan kepantasan mereka berada di kompetisi ini dan tentunya untuk mendapatkan kepercayaan sekaligus memiliki basis pendukung tersendiri. Setiap orang tentu membutuhkan dukungan, apalagi jika harus berada di tempat yang jauh dari asalnya. Betul?

Lalu, bagaimana dengan nasib para pemain lokal dan bagaimana nasib timnas Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun