Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cantiknya Sepak Bola Wanita dan Piala Dunia Wanita 2019

5 Juli 2019   20:40 Diperbarui: 5 Juli 2019   20:48 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Amerika Serikat kampiun PDW 2015. (engadget.com)

Selama bulan Juni-Juli 2019 ini, penikmat sepakbola disuguhkan beberapa turnamen internasional. Di antaranya adalah Copa America, UEFA Nations League (sudah berakhir dan dimenangkan timnas Portugal), juga tak ketinggalan adalah Piala Afrika. Namun, penikmat sepakbola di Indonesia tak bisa berpaling dari turnamen besar lainnya yang rupanya lebih menyedot perhatian gibolers (para penggila bola) khususnya di Youtube. Yaitu, Piala Dunia Wanita 2019.

Piala Dunia versi wanita ini digelar di Prancis. Di negara pemenang Piala Dunia 2018 (versi laki-laki) ini beberapa momen di setiap pertandingan terlihat sangat menarik untuk disaksikan. 

Di antaranya adalah keberhasilan timnas Thailand berlaga di turnamen ini sebagai salah satu wakil Asia sekaligus satu-satunya wakil Asia Tenggara di pentas sepakbola tertinggi di level wanita. 

Begitu pula dengan asa publik tuan rumah yang menginginkan timnas wanitanya dapat mengikuti jejak timnas laki-lakinya; menjadi kampiun Piala Dunia. Namun sayangnya hal itu tak terjadi.

Perlu diketahui, turnamen ini sudah berlangsung sampai semi final. Artinya, tinggal menantikan laga final yang akan digelar pada 7 Juli 2019. Namun sebelum laga puncak itu tergelar, akan ada pertandingan yang tak kalah seru, yaitu, pertandingan perebutan tempat ketiga (juara tiga). 

Laga itu mempertemukan dua timnas yang terluka di semi final, yaitu Inggris dan Swedia. Terkhusus pada Swedia, ini adalah laga penting mereka, karena mereka sudah berhasil menunjukkan permainan luar biasa selama turnamen ini berlangsung.

Bahkan, di laga semi final, mereka mampu mengunci permainan lawan yang dijagokan menang; Belanda. Nahasnya, prediksi publik benar terjadi dan membuat Swedia harus mampu menyelesaikan turnamen sebagai yang terbaik ketiga.

Sayangnya, lagi-lagi lawan mereka adalah tim yang lebih dijagokan dan berpengalaman di turnamen terakbar di kalangan sepakbola wanita tersebut. Timnas Inggris lebih dijagokan keluar sebagai juara tiga dibandingkan Swedia. Apalagi mereka adalah tim kedua yang dikandidatkan sebagai peraih gelar juara. Karena final kepagian sudah terjadi di semi final -bertemu AS- maka Inggris harus tidak mengecewakan publik Inggris dengan mengalahkan tim kuda hitam Swedia di laga "final".

Perlu diketahui juga, jika Piala Dunia Wanita (PDW) ini berlangsung sejak 1991 dan seperti PD versi laki-laki yang tergelar setiap 4 tahun sekali. Namun, PDW digelar di tahun ganjil. 

Di turnamen ini timnas AS adalah tim tersukses dengan 3 gelar juaranya. Sehingga, dengan keberhasilan mereka kembali menjejak final, akan membuka peluang mereka untuk merengkuh juara kali keempat dan semakin mengukuhkan diri sebagai timnas terbaik di PDW.

PDW yang ke-7 digelar di Prancis. (Starsandstripesfc.com)
PDW yang ke-7 digelar di Prancis. (Starsandstripesfc.com)
Meski sudah berlangsung sejak 28 tahun lalu (bahkan penulis saja belum terbentuk dan lahir), rupanya turnamen PDW ini baru terlihat ramai dinikmati oleh penggemar sepakbola di dua edisi terakhir. Khususnya di tahun ini, yang mana turnamen ini juga disiarkan oleh saluran tv berbayar yang sudah terkenal menyiarkan sepakbola sepanjang tahun.

Apalagi dewasa ini perkembangan Youtube semakin besar membuat saluran tv (termasuk yang menyiarkan PDW 2019) juga menyediakan highlights dan tayangan menarik lainnya seputar PDW 2019. Akibatnya, para giboler dari Indonesia semakin dekat dengan PDW dan tentunya juga dengan sepakbola wanita secara umum.

Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menjadi alasan bagi penikmat sepakbola untuk menonton sepakbola wanita khususnya di Piala Dunia Wanita 2019 ini. 

Pertama, sepakbola wanita menyajikan permainan yang spekulatif nan terukur. Dewasa ini, permainan spekulatif sudah jarang terlihat di level laki-laki. Mereka biasanya sudah bermain dengan skema permainan yang sangat terukur. Jika ingin bermain simpel, biasanya gaya mainnya akan cenderung pragmatis -pragmatis dan spekulatif sedikit berbeda.

Timnas Swedia tampil mengesankan di PDW 2019. (Bbc.co.uk)
Timnas Swedia tampil mengesankan di PDW 2019. (Bbc.co.uk)
Sedangkan di level wanita, mereka bermain tidak pragmatis melainkan spekulatif. Mereka bermain tak hanya simpel namun cepat dalam mengambil keputusan. Mereka tidak segan untuk mengarahkan bola jauh dari satu posisi ke posisi lain demi mencari ruang dan berakselerasi.

Hal ini jarang terlihat di sepakbola laki-laki yang lebih menonjolkan teknikal bermain kompleks dibandingkan bermain praktis seperti di level wanita. Uniknya permainan spekulatif yang diperagakan para pesepakbola wanita dapat dipoles dengan taktik yang terencanakan dengan baik. Ini yang membuat sepakbola wanita, khususnya di Piala Dunia Wanita masih menyuguhkan kualitas tinggi.

Poin kedua adalah game plan-nya bagus. Hal ini dapat dilihat dari skema eksekusi bola mati yang selalu diperhitungkan sekali. Mereka tidak sekadar mengeksekusi bola, namun juga membuat variasi yang dapat membuka peluang bagus untuk tim.

Situasi ini sudah mulai jarang terlihat di sepakbola laki-laki yang mulai banyak mempertontonkan kemampuan mengeksekusi langsung bola mati, khususnya saat free-kick. Sedangkan di sepakbola wanita, kita masih melihat skema-skema tendangan bebas yang bagus dan dapat menciptakan peluang untuk mencetak gol. Inilah yang sangat ditunggu oleh pengagum sepakbola yang oportunis.

Poin ketiga adalah permainan menyerang mereka lebih terlihat haus dan "kejam" dalam mencari gol. Uniknya, mereka tidak mengandalkan trik negatif seperti diving untuk mencari keuntungan bagi timnya. Mereka tetap berusaha menyusun serangan dan seperti poin pertama tadi, bahwa mereka juga tidak anti dalam melakukan keputusan berani yang berbau spekulasi.

Hal ini menjadi pemandangan menarik bagi penikmat bola yang sedikit memperhatikan soal gender (pembagian peran pria dan wanita) dalam praktik permainan sepakbola. Hal ini dapat dilihat dari permainan sepakbola laki-laki yang semakin cenderung bertele-tele dan membosankan. Padahal laki-laki diidentikkan sebagai tipe manusia yang lebih rasional dan instrumental dibandingkan perempuan yang suka mengandalkan perasaan dan lebih suka memperhitungkan segala hal dengan detil.

Namun, pada nyatanya, di sepakbola wanita, mereka dapat bermain dengan cara yang tak bertele-tele dan tujuan bermain mereka sudah sangat jelas; mencari gol. Mereka juga tidak begitu peduli apakah harus dihasilkan dengan skema membangun serangan yang bagus atau tidak. Karena, yang penting kaki mereka mampu menendang bola ke arah gawang, selesai. Inilah yang membuat gol-gol keren tidak pernah absen hadir menghiasi setiap laga yang ada di Piala Dunia Wanita.

Poin keempat atau poin terakhir adalah tendangan "bola gantung". Poin ini sangat berkaitan erat dengan poin ketiga dan poin pertama. Mereka yang sangat haus untuk mencari gol, tentunya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang, berapapun jaraknya.

Saat jarak bola dari gawang cukup jauh, biasanya para pemain tidak hanya mencoba melakukan long pass (operan panjang/bola lambung/bola daerah) dan through pass (operan terobosan). Namun, mereka juga berani melakukan long shot. Uniknya, teknik yang mereka gunakan bukan dengan tendangan keras, melainkan tendangan bola gantung.

Ini yang membuat keputusan spekulasi mereka tidak semuanya menjadi sia-sia. Justru mereka bisa mendapatkan peluang untuk menghasilkan gol dari keputusan itu. Melalui teknik bola gantung itu, penjaga gawang biasanya akan sulit untuk mengantisipasi jika positioning-nya tidak tepat. Terlepas dari postur tubuhnya, biasanya seorang kiper pasti sudah dilatih untuk mengantisipasi bola tiang jauh dan tiang dekat, sehingga postur tubuh seharusnya tidak dimasukkan sebagai faktor penyebab terjadinya gol dari tendangan bola gantung.

Dari penjabaran empat poin tersebut, kita bisa melihat bahwa sepakbola wanita memiliki ciri tersendiri. Tidak hanya dilihat dari gaya mainnya, namun juga dapat dilihat dari teknik main mereka yang tentunya memiliki ciri tersendiri. 

Dari sini pula kita bisa menilai bahwa permainan sepakbola wanita juga tetap memiliki kualitas tinggi, meski tidak bisa dibandingkan dengan sepakbola laki-laki. Karena, keduanya memiliki level tersendiri dan itulah yang harus dipahami oleh penikmat sepakbola, alih-alih mencoba membandingkan kualitas di antara kedua level tersebut.

Alex Morgan, pemain timnas AS. (Stylist.co.uk)
Alex Morgan, pemain timnas AS. (Stylist.co.uk)
Bagaimana? Tidak tertarik untuk menjadi penggemar sepakbola wanita?

Tulungagung, 30 Juni-5 Juli 2019
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun