Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

IDKITA Bersama IWAPI Jawa Tengah Membahas Masalah Kekerasan Anak

16 Februari 2015   07:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:07 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351325" align="aligncenter" width="576" caption="Pemaparan IDKITA di Depan Pengurus IWAPI Sejawa Tengah. Koleksi : IDKITA"][/caption]

Dalam rangka ulang tahun  IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) ke 40, Pengurus IWAPI Jawa Tengah mengadakan serangkaian kegiatan termasuk menyelenggarakan seminar tentang Persiapan IWAPI Jawa Tengah Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean ) 2015 yang diadakan pada tanggal 13 Februari 2014 bertempat di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang.

Dalam rangka seminar yang sama, atas inisiatif pendiri IWAPI Nasional, Ibu Dr. Hj. Dewi Motik Pramono, M.Si  dimanfaatkan untuk membahas topik  seminar yang tak kalah pentingnya yaitu mengenai Masalah Kekerasan dan Perlindungan Anak dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT).

Atas inisiatif Ibu Dewi, IDKITA  diundang secara khusus untuk mendampingi beliau dalam memberikan ceramah kepada 34 perwakilan IWAPI sejawa tengah, yang dihadiri kurang lebih 250 peserta.  Seperti halnya, kegiatan serupa telah dilangsungkan beberapa kali bersama KOWANI dengan dukungan PT  Indosat di tahun 2014.

[caption id="attachment_351326" align="aligncenter" width="576" caption="Ibu Dr. Dewi Motik Pramono, Bersama Mas Valentino Berkolaborasi menjelaskan Materi kepada Peserta (Koleksi: IDKITA)"]

1424020774477253503
1424020774477253503
[/caption]

Setelah menjelaskan peran aktif dan strategi menghadapi MEA 2015, Ibu Dewi bersama Koordinator Nasional IDKITA, Mas Valentino, memberikan ceramah mengenai  Masalah Kekerasan dan Perlindungan Anak dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT).

Sebelum pemaparan materi, mas Valentino menyampaikan pendapatnya, bahwa keberhasilan seorang ibu tidak semata-mata diukur dari keberhasilanya menjadi pengusaha yang sukses atau memiliki karir yang sukses, namun lebih dari itu, ibu yang berhasil adalah ibu yang dapat membesarkan anak-anaknya menjadi generasi yang berguna bagi dirinya sendiri dan masa depannya, orang lain dan lebih luas lagi sebagai generasi penerus Nusa dan bangsa.

Fakta demi Fakta beserta data penelitian disajikan sebagai informasi mengenai "Keadaan Darurat Kekerasan Anak di Indonesia", sebagaimana juga telah banyak dibicarakan dan diungkapkan beberapa tokoh nasional kepada media cetak maupun online termasuk televisi, diantaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menjelaskan bahwa angka kekerasan terhadap anak semakin tinggi. Karena hal ini pula, situasi Indonesia kini darurat kekerasan terhadap anak.

[caption id="attachment_351327" align="aligncenter" width="576" caption="Foto Bersama Pengurus DPD IWAPI Jawa Tengah Bersama Pendiri IWAPI, Ibu Dr. Dewi Motik Pramono., M.Si (Koleksi : IDKITA)"]

1424020879766640939
1424020879766640939
[/caption]

Setelah mengetahui fakta dan data sebagai dasaer dibalik statement Keadaan darurat nasional terhadap kekerasa anak ini, para peserta  seminar dengan serius mengikuti pemaparan mas Valentino maupun Ibu Dewi.  Bahkan setelah seminar usai, beberapa perwakilan IWAPI Jawa Tengah mengharapkan kegiatan yang sama dilaksanakan di daerahnya masing-masing.

Dengan memanfaatkan waktu yang singkat, mas valentino memberikan beberapa solusi, diantara meminta agar setiap pengurus Cabang IWAPI se Jawa Tengah dapat membentuk satu unit kegiatan anak, yang dapat dinamakan "Forum Anak IWAPI" untuk dapat diedukasi dan diharapkan menjadi Duta Internet Sehat dan Aman di wilayahnya masing-masing. Ide ini disambut positif oleh seluruh pengurus dan akan menindaklanjutinya sebagai salah satu langkah antisipatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun