Oleh: Tia, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd
Mahasiswi S1, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang
Program Studi S1 Pendidika Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Semarang
Pendidikan adalah proses yang melibatkan transfer pengetahuan, keterampilan, nilai, dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tujuan utama pendidikan adalah untuk membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam kehidupan mereka. Ini melibatkan berbagai tingkat pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi dan pelatihan lanjutan. Pendidikan juga berperan penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai moral individu, serta dalam mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam Masyarakat dan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas (Leny, 2022).
Proses pendidikan sering kali dilakukan melalui sistem pendidikan formal yang terdiri dari sekolah, perguruan tinggi, dan universitas. Pada dasarnya pendidikan tidak hanya tentang pengembangan pengetahuan akademis, tetapi juga melibatkan pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kreatif. Hal ini bertujuan untuk membantu individu menjadi warga yang produktif, peduli, dan berkontribusi dalam masyarakat. Pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan (Intan et al., 2023). Melalui pendidikan, individu dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, di setiap instansi Pendidikan di indonesis harus memiliki perangkat pembelajaran yang diterapkan dan salah satu perangkat Pendidikan yang diterapkan di Indonesia yaitu kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pedoman yang digunakan oleh lembaga pendidikan, seperti sekolah atau universitas, untuk merancang dan mengatur proses pembelajaran (Pratycia et al., 2023). Ini mencakup berbagai elemen, seperti materi pelajaran, metode pengajaran, penilaian, dan sumber daya yang digunakan dalam proses pendidikan. Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan, karena memastikan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka (Intan et al., 2023). Selain itu, kurikulum juga mencerminkan nilai-nilai dan pandangan masyarakat terhadap pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum sering melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti guru, orang tua, komunitas lokal, dan pemerintah. Kurikulum dapat berubah seiring waktu untuk mencerminkan perubahan dalam kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi.
Dalam era modern, kurikulum juga berperan penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global, seperti teknologi digital, perubahan lingkungan, dan dinamika ekonomi. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang responsif dan relevan sangat penting agar pendidikan dapat memainkan peran yang efektif dalam mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang semakin kompleks dan beragam. Pendidikan dan kurikulum merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan dalam pembentukan individu dan masyarakat yang berkualitas. Kurikulum adalah panduan atau rencana pembelajaran yang membentuk landasan bagi pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan oleh generasi masa depan. Pendidikan, di sisi lain, adalah proses yang melibatkan penggunaan kurikulum tersebut untuk membimbing, menginspirasi, dan membentuk potensi setiap individu. Dalam hal ini, hubungan erat antara pendidikan dan kurikulum memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pendidikan kita serta pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik.
Kurikulum mencakup berbagai aspek, termasuk mata pelajaran yang diajarkan, metode pengajaran yang digunakan, serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ini berfungsi sebagai kerangka kerja bagi guru dan siswa dalam mengeksplorasi dan memahami berbagai topik dalam proses pendidikan. Kurikulum dapat berubah dari waktu ke waktu untuk mencerminkan perkembangan dalam pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Selain itu, ada berbagai jenis kurikulum, seperti kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah, kurikulum sekolah yang dapat disesuaikan oleh lembaga pendidikan, dan kurikulum tersembunyi yang mengacu pada nilai-nilai dan norma yang tidak secara eksplisit diajarkan tetapi tercermin dalam budaya sekolah. Pemilihan dan pengembangan kurikulum merupakan tugas yang penting bagi para pendidik, karena itu akan memengaruhi pengalaman belajar siswa dan persiapan mereka untuk masa depan.
Dalam konteks pendidikan modern, kurikulum juga semakin memperhatikan integrasi teknologi dan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, yang menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan pemecahan masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan dan kurikulum saling mendukung untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan relevan bagi siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kurikulum yang akan penulis ambil sebagai bahan perbandingan yaitu kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Dimana, kedua kurikulum tersebut masih terhitung cepat dalam pergantiannya, hal tersebut ditandani dengan masih ada beberapa guru di daerah yang mungkin bisa di bilang masih tertinggal yang masih merasa belum sempat menguasai bahkan mengenalkan pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 namun sudah digantikan dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum Merdeka. Alasan digantinya kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka diantaranya yaitu sebagai berikut. Â
- Adaptasi Terhadap Perkembangan Zaman: Kurikulum Merdeka didesain untuk lebih menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, teknologi, dan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.
- Peningkatan Relevansi Kurikulum: Ada usaha untuk membuat kurikulum lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat, dengan memasukkan materi yang lebih aktual dan praktis.
- Pengurangan Beban Belajar: Kurikulum Merdeka berfokus pada pengurangan beban belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk dengan mengurangi jumlah mata pelajaran wajib.
- Pengembangan Karakter: Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan karakter dan kompetensi siswa, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kecakapan sosial.
- Penguatan Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan: Terdapat peningkatan fokus pada pendidikan karakter dan kewirausahaan, yang diharapkan dapat membantu siswa menjadi lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
- Penekanan pada Kemampuan Abad ke-21: Kurikulum Merdeka memperhatikan kemampuan yang relevan dengan abad ke-21, seperti literasi digital, kecakapan berbahasa Inggris, dan kemampuan beradaptasi.