Kabupaten Semarang - Daun talas biasanya sekedar ditanam dan dibuang begitu saja jika sudah layu. Namun, ditangan Eko dan Dwi tanaman ini dijadikan bahan baku rokok. Bahkan, mereka meraup omzet puluhan juta rupiah dari ekspor bahan baku itu.
Melihat usaha tersebut, peluang tidak disia-siakan oleh mahasiswa KKN Posko 49 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan kunjungan dan mempelajari tahapan pembuatan rokok dari daun talas.
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 19 Oktober 2022 oleh Dita, Irfan, Meyra dan Lidya selaku anggota dari Divisi Kewirausahaan. Usaha daun talas "Konco Mesra" ini berada di Dusun Banaran, Desa Butuh, Kecamatan Tengaran.
"Saya menjalankan usaha dari tahun 2021, ide usaha datang dari teman. Akhirnya Saya memberanikan diri terjun ke usaha ini. Di Tengaran sini baru Saya dan Istri yang menjalankan usaha tembakau daun talas", tutur Eko
Untuk pengolahan daun talas hampir sama dengan daun tembakau. Dimulai dari pemetikan, pengikatan dan pematangan daun, penyortiran, perajangan, penjemuran serta pengemasan.
Menurut Eko, jika tembakau rata - rata membutuhkan waktu pengeringan hingga berhari - hari, untuk daun talas hanya membutuhkan pengeringan langsung di bawah sinar matahari sekitar 1 - 2 hari.
Produk yang diklaim non nikotin tersebut dikirimkan ke salah satu pabrik di Rembang dan menjadi komoditas ekspor ke Australia.
Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah permintaan pasar, Eko kini juga mulai melakukan budidaya talas di beberapa titik daerah.Â
Penulis : Devisi Kewirausahaan