Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenapa Taliban Pancung Manekin dan Masih Suka Suicide Squad?

7 Januari 2022   10:57 Diperbarui: 10 Januari 2022   15:22 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar video parade kemenangan Taliban, September 2021 (BilalSarwary/Twitter)

Setelah kebangkitannya tahun lalu, Taliban terus berupaya membentuk Afghanistan ala Taliban. Mereka sudah punya kabinet pemerintahan dan ibu kota tetapi belum punya tentara atau angkatan bersenjata nasional, jadi mereka sedang fokus ke situ sekarang. 

Saya sempat terkejut mendengarnya, mengingat, menurut saya, ancaman terbesar bagi Afghanistan adalah Taliban, jadi kenapa mereka membutuhkan tentara? 

Tapi tanda tanya besar adalah akankah tentara ini melakukan serangan bunuh diri seperti masa pra-kebangkitan. 

Sebagai catatan Taliban selalu punya regu bunuh diri, mereka menyerang tentara Afghanistan sebelumnya dan infrastruktur barat tapi itu selama pemberontakan. 

Setelah mengklaim diri sebagai pemerintah, apa yang akan dilakukan Suicide Squad ini sekarang?

Dilansir dari Euro Asian times, mereka akan  mempertahankan perbatasan.
Percaya atau tidak proses perekrutan telah dimulai. Rencananya adalah untuk membuat 100.000 pasukan tentara, di antara mereka ada batalion khusus bunuh diri. 

Terus terang bukan berita itu yang membingungkan saya, mengingat sejarah masa pemberontakan mereka, tapi yang membingungkan saya adalah logistik.

Batalion bunuh diri adalah pasukan pada masa pemberontakan, jadi mereka bukan tentara resmi dan tidak diterima karena dianggap berbahaya bagi kemanusiaan. 

Jadi bagaimana tentara resmi akan mengerahkan mereka? Taliban tidak akan mengatakannya tetapi laporan mengklaim beberapa pembom bunuh diri sudah aktif bekerja, mereka telah mencapai timur laut yang berbatasan dengan China dan Tajikistan. 

Saya yakin Beijing terkejut dan merasa sedih dikhianati. Setelah semua dukungan pengakuan dan dana yang diberikan, apa yang diterima sebagai balasannya adalah sekumpulan pengebom bunuh diri di perbatasan mereka, ditambah mulai memanasnya isu Muslim Uighur menjelang Olimpiade Musim Dingin, tentu saja China tambah panik. 

Dan apakah Anda ingat parade kemenangan Taliban pada bulan September lalu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun