Mohon tunggu...
Dea Marcelia Ananda
Dea Marcelia Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswi Politeknin Kesehatan Mataram

mahasiwa keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kesehatan

17 Oktober 2022   17:40 Diperbarui: 21 Oktober 2022   06:09 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 

Seperti yang pada umumnya diketahui, kesehatan merupakan hal yang sangat penting, dan karena itu menjaga kualitas kesehatan pun menjadi hal yang tak dapat dilepaskan oleh tiap-tiap individu karena kesehatan sangat berkaitan dengan keselamatan individu itu sendiri. (Ikhtiar 2017). Maka dari itu, mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi atau rendahnya kualitas kesehatan merupakan hal yang sangat penting sebagai sebuah tindakan preventif terhadap kualitas kesehatan yang buruk.

Pada umumnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor aksesibilitas dari suatu sumber daya, dan lain sebagainya. Maka dari itu, faktor-faktor tersebut dapat dilihat secara lebih rinci sebagai berikut:

1) Faktor Lingkungan

Isu mengenai Lingkungan secara massif telah menjadi sebuah topik yang menarik bagi hampir tiap-tiap kalangan. Di Indonesia sendiri sebelum industrialisasi menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kerusakan lingkungan, masalah-masalah seperti penanganan sanitasi, dan hal-hal sejenisnya pun masih belum dapat ditangani dengan tuntas. Namun, mungkin banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa dampak-dampak yang dibawa oleh masalah-masalah lingkungan yang terjadi di sekitarnya pun memiliki pengaruh terhadap kesehatan masyarakat yang terdampak itu sendiri.

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi kualitas kesehatan bukan hanya sebatas satu atau dua individu saja, buruknya kualitas lingkungan di suatu daerah pun dapat membuat kualitas kesehatan penduduk di daerah tersebut pun menjadi rendah. Kualitas lingkungan yang bersih, tidak tercemar, dan terjaga merupakan hal-hal yang berperan penting terhadap terjaganya kualitas kesehatan (Bestari 2021 ). Hal ini dapat tercermin jika melihat bagaimana kondisi kesehatan penduduk di wilayah yang terdampak banjir, kebakaran hutan yang menimbulkan polusi udara, atau bahkan melihat bagaimana kondisi suatu wilayah yang memiliki kekurangan akses terhadap sanitasi yang baik, tentunya kualitas kesehatan yang ada pada tiap-tiap individu yang berada dalam lingkungan tersebut cenderung akan berpotensi buruk pada kualitas kesehatan. Masyarakat yang kekurangan air bersih atau terkena banjir memiliki potensi yang lebih besar untuk terkena penyakit kulit dan sebagainya, masyarakat yang linkungannya terdapat polusi udara tentunya kesehatannya akan terancam karena rentan terhadap gangguan pernapasan, dan begitu pula seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa faktor lingkungan bukan sekadar hal remeh, melainkan persoalan penjagaan terhadap lingkungan yang baik merupakan salah satu hal yang sangat krusial karena dalam kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan hidup.

2) Faktor Fasilitas atau Akses

Faktor selanjutnya yaitu faktor akses dan penyediaan fasilitas terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Tidak tersedianya akses dan fasilitas pelayanan kesehatan pada suatu wilayah tentunya akan merambat hingga kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kualitas kesehatan. Selain itu, jika fasilitas pelayanan kesehatan tidak tersedia, maka tenaga professional yang dapat menangani masalah kesehatan pun menjadi suatu masalah yang tak terelakkan. Hal ini tentunya merupakan sebuah pertanda buruk bagi masyarakat di suatu wilayah jika pada wilayah terdapat kurangnya akses dan fasilitas terhadap pelayanan kesehatan.

3) Faktor Pola Hidup

Seperti yang umumnya diketahui, pola hidup yang sehat tentunya akan menciptakan kualitas kesehatan yang baik. Dewasa ini, seiring dengan berkembangnya globalisasi dan industrialiasasi yang disertai dengan budaya konsumerisme yang sangat massif, masyarakat seringkali melupakan pola hidup yang sehat dan kurang memperhatikan pola hidupnya. Hadirnya makanan cepat saji mungkin dapat menjadi contoh yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pola hidup dapat mempengaruhi kualitas kesehatan. Konsumsi produk makanan cepat saji akan berpengaruh buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara tidak teratur atau berlebihan. Pola hidup konsumerisme yang dewasa ini semakin tak terhindari membuktikan pola hidup yang tidak teratur dapat mengancam keselamatan dan menurunkan kualitas kesehatan.

4) Faktor Genetik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun