Menuju akhir dari tahu 2020, saya punya ritual khusus merayakannya. Ingin membersihkan diri dengan berbagi kepada teman-teman. Salah satunya adalah dengan melakukan decluttering. Selain lemari pakaian, benda yang paling bikin berserakan adalah buku bacaan. Sampai-sampai rak buku saya udah nggak muat lagi.Â
Kebiasaan beli buku tanpa membacanya langsung memang cukup susah untuk dihilangkan buat saya hingga saat ini. Karena udah nggak betah, saya pun memberi beberapa buku yang sudah saya baca kepada teman-teman yang bersedia untuk mengadopsinya. Saya memposting beberapa buku di media sosial saya yang disambut antusias oleh beberapa teman. Saya pun sangat amat berterima kasih kepada teman-teman yang mau menerima buku-buku tersebut. Setidaknya buku itu berkelana menebarkan manfaat. Nggak berhenti dan berdebu di rak buku saya saja.Â
Kemarin buku yang saya paketkan dengan menggunakan ekspedisi JNE sudah sampai ke rumah teman-teman. Ada yang di kota yang sama, ada pula yang di luar kota. Untung saja ada JNE jadi saya nggak perlu repot-repot nganterin sendiri. Lebih hemat waktu dan biaya. Thanks to JNE!Â
Saya senang melihat mereka semua senang dan antusias mendapatkan paketan buku tersebut. Ah, siapa sih yang nggak senang kalau ada kurir yang teriak,"Pakeeettt!" di depan rumah?Â
Cemara yang hobi baca buku fantasi, kemarin memilih buku 'Rumah Cermin' karya Ulysses Moore. Buku ini sudah saya simpan selama 11 tahun. Dan selama itu pula genre buku saya sudah berbeda haluan. Buku ini memang cocok sekali dengan Cemara yang hobi menggambar. Selamat berimajinasi, Cem!
Ada pula Edy yang memilih buku "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' Karya Eka Kurniawan. Meski harus diakui buku-buku karya Eka Kurniawan selalu berani, tetapi saya suka sekali dengan pesan yang terselip di dalam bahasa penulisannya yang sederhana. Pesannya selalu dekat dengan masyarakat Indonesia. Mengenai sejarah penjajahan atau kehidupan sehari-hari.Â
Kalau Clorinda lebih suka buku yang berbau woman empowerment seperti 'Pengakuan eks Parasit Lajang' karya Ayu Utami. Wah, ini buku memang bikin saya merem melek bacanya. Sebenernya saya suka dengan pandangan Ayu Utami dan caranya menyampaikan pendapatnya melalui buku ini. Tapi, saya harus merelakan buku ini demi menampung buku baru lainnya hihi. Buku ini bakalan menemani Clorinda di sela-sela harinya mengurus anak.Â
Meski di tahun 2020 ini cukup banyak hal yang sudah terjadi, tapi setidaknya saya menutupnya dengan suka cita. Simple sih tapi buat saya pribadi ini turut serta membantu saya membersihkan ruangan sekaligus hati. Menyantuni diri dan teman-teman menjalin silaturahim.Â