Karl Marx adalah seorang filsuf dan ekonom terkenal yang mempelajari perkembangan masyarakat. Menurut Marx, masyarakat mengalami perkembangan melalui beberapa fase yang berbeda. Berikut adalah fase-fase perkembangan masyarakat menurut Marx:
1. Masyarakat Komunal Primitif
Fase pertama dalam perkembangan masyarakat menurut Marx adalah masyarakat komunal primitif. Pada fase ini, masyarakat hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan menggunakan alat-alat produksi yang sederhana. Alat produksi tidak dimiliki secara pribadi, melainkan menjadi milik bersama. Masyarakat komunal primitif hidup dalam kesetaraan dan tidak ada kelas sosial yang terbentuk.
2. Masyarakat Perbudakan
Fase kedua dalam perkembangan masyarakat menurut Marx adalah masyarakat perbudakan. Pada fase ini, terjadi pembagian kerja antara pemilik alat produksi dan budak. Pemilik alat produksi memanfaatkan tenaga kerja budak untuk memproduksi barang dan jasa. Pada fase ini, terbentuk kelas sosial yang terdiri dari pemilik alat produksi dan budak.
3. Masyarakat Feodal
Fase ketiga dalam perkembangan masyarakat menurut Marx adalah masyarakat feodal. Pada fase ini, terjadi perubahan dalam sistem kepemilikan. Pemilik alat produksi tidak lagi memanfaatkan tenaga kerja budak, melainkan memanfaatkan tenaga kerja petani. Pemilik alat produksi memberikan tanah kepada petani dan meminta sebagian hasil produksi sebagai pajak. Pada fase ini, terbentuk kelas sosial yang terdiri dari pemilik alat produksi dan petani.
4. Masyarakat Kapitalis
Fase keempat dalam perkembangan masyarakat menurut Marx adalah masyarakat kapitalis. Pada fase ini, terjadi perubahan dalam sistem kepemilikan. Pemilik alat produksi tidak lagi memanfaatkan tenaga kerja petani, melainkan memanfaatkan tenaga kerja buruh. Pemilik alat produksi mempekerjakan buruh untuk memproduksi barang dan jasa. Pada fase ini, terbentuk kelas sosial yang terdiri dari pemilik alat produksi dan buruh.
 5. Masyarakat Sosialis
Fase kelima dalam perkembangan masyarakat menurut Marx adalah masyarakat sosialis. Pada fase ini, terjadi perubahan dalam sistem kepemilikan. Alat produksi tidak lagi dimiliki secara pribadi, melainkan menjadi milik bersama. Pada fase ini, terbentuk masyarakat tanpa kelas sosial yang terdiri dari pemilik alat produksi dan buruh.