Mohon tunggu...
Dea EkaDhelviasari
Dea EkaDhelviasari Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Konsep Bilangan Menggunakan Balok Angka

7 Desember 2022   17:41 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:57 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan bagi anak di bawah usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani yang tepat agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sesuai dengan hak nya sebagai warga negara seperti yang tercantum dalam pasal 28 ayat 2 amandemen UUD RI tahun 1945 yaitu: Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan dasarnya, behak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

anak usia dini secara umum adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun. Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendifinisikan anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti patmonodewo mengutip pendapat tentang anak usia dini menurut Biecheler dan Snowman, yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.

Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah : "Early childhood" anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini.20 Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. 

Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Konsep bermain balok pertama kali dikembangkan oleh Caroline Pratt,1890. Dengan keahliannya mengolah kayu, Caroline menciptakan pendekatan belajar melalui balok. Dengan bantuan balok anak menggunakan seluruh kekuatan mentalnya, menemukan hal-hal yang berhubunganberkaitan dan membuat kesimpulan-kesimpulannya,ia belajar untuk berpikir. 

Balok-balok angka merupakan salah satu media visual yang terbuat dari kayu mempunyai bentuk yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. Balok-balok angka merupakan media yang diciptakan oleh Montessori pada tahun 1909Hainstock, 1909:90.

Agnes Dhear Nur Cahyani (2020) Anak usia empat sampai lima tahun sudah mampu mengenal lambang bilangan satu sampai sepuluh. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan anak usia empat sampai lima tahun dalam mengenal lambang bilangan adalah dengan menggunakan permainan balok angka. Balok  angka  merupakan  salah  satu  media  pembelajaran yang  diciptakan  langsung  oleh Montessori  pada  tahun  1909  yang  diperuntukkan  untuk  pembelajaran  sensoris  anak  dalam mempelajari dasar-dasar aritmatika(Nursiatun, 2015). 

Bahkan Montessori sendiri sudah menguji keberhasilan media balok angka dalam membantu anak usia dini untuk lebih mengenal lambang bilangan.  Oleh  sebab  itu,  media  balok  angka  menjadi  salah  satu  media  pembelajaran  yang direkomendasikan  oleh  Montessori  untuk  membantu  anak  usia  dini  dalam  mengenal  lambang bilangan.

Berdasarkan keberhasilan pengenalan angka pada anak, maka media balok dapat digunakan sebagai salah satu media yang menarik untuk pengenalan angka pada anak usia dini. Awal mulanya anak diperkenalkan dengan angka 1-5 terlebih dahulu. Anak diajak untuk meniru lambang bilangan terlebih dahulu disertai dengan contoh menggunakan media balok angka. Misalnya, anak mengambil balok angka kemudian mengurutkan angka tersebut.

Daftar pustaka : Cahyani, Agnes Dhear Nur. "Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia 4--5 Tahun Melalui Permainan Balok Angka." Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha 8.3 (2020): 181-190.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun