Mohon tunggu...
Ida AyuKade
Ida AyuKade Mohon Tunggu... Dayu

Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 pada Restoran di Bali

28 Mei 2021   08:29 Diperbarui: 28 Mei 2021   08:31 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ida Ayu Kade Adi Juniari dan Ni Nyoman Ayu Suryandari

Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Bali yang sudah terkenal sampai ke mancanegara bahkan menjadi tujuan utama para wisatawan untuk menghabiskan waktu berlibur dengan orang tersayang. Dulu bali sangat ramai dengan aktivitas pariwisata dan bahkan bisa dibilang sebagai pulau yang sibuk dengan urusan para turis atau wisatawan. Namun karena pandemic covid-19 yang sudah mulai terjadi pada Maret 2019 di seluruh belahan dunia termasuk negara Indonesia. Kondisi perekonomian pun menjadi tidak stabil.

Sehingga banyak hotel dan restoran yang tutup. Perhimpunan Hotel Dan Restoran Indonesia mencatat kurang lebih 200 restoran di Bali tutup karena pandemic covid-19. Beberapa restoran tersebut tercatat tutup permanen dan beberapa restoran tercatat tutup sementara. Hal ini terjadi karena pemilik restoran khawatir dengan kondisi perekonomian yang belum stabil.

Selain hal tersebut penutupan terjadi karena tidak adanya pengunjung yang berkunjung ke restoran, sehingga restoran tidak mendapatkan pendapatan bahkan tidak bisa balik modal. Hal tersebut menjadi permasalahan utama bagi pihak restoran karena tidak dapat membayar sewa tempat bahkan menggaji karyawan tidak bisa. Meskipun banyak upaya yang telah dilakukan seperti paket hemat berdua, beli 1 gratis 1ataupun diskon hingga 50% untuk setiap makanan yang disediakan di restoran. Namun upaya tersebut tidak juga membuahkan hasil yang maksimal. Hal tersebut menyebabkan pihak restoran harus mem-PHK Sebagian karyawannya bahkan menutup restoran mereka secara permanan.

Karena banyaknya usaha yang tutup, maka pemerintah mengupayakan untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rendah. Hal ini sebagai bentuk stimulus oleh pemerintah agar pemilik restoran dan UMKM lainnya dapat bertahan dan melanjutkan bisnis mereka. Tetapi hal tersebut tidak mengubah keinginan para pengusaha untuk tetap bertahan dikarenakan sedikitnya pengunjung dan mereka berfikir tidak akan bisa membayar uang yang dipinjamkan oleh pemerintah. Mereka memilih untuk menutup restoran secara permanen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun