Mohon tunggu...
D. Rifanto
D. Rifanto Mohon Tunggu... Konsultan - Membaca, menulis dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mempunyai ketertarikan yang besar pada isu literasi dan sastra anak, anak muda serta pendidikan masyarakat. Dapat dihubungi melalui dayurifanto@gmail.com | IG @dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapakah yang Sebenarnya Pergi ke Teluk Doreri di Manokwari?

3 Desember 2021   07:24 Diperbarui: 2 September 2024   18:09 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dayu Rifanto

Apuse kokon dau ya rabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase

Apuse kokon dau ya rabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki pase

Arafabye auswarakwar
Arafabye auswarakwar

Dalam buku bacaan anak ini, pengertian lagu "Apuse" diterjemahkan dengan menjadi:

Kakek-Nenek, aku mau pergi ke negeri seberang, Teluk Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan tangan

Kakek -- Nenek, aku mau pergi ke negeri seberang, Teluk Doreri
Pegang saputangan dan melambaikan tangan

Kasihan aku, selamat jalan cucuku
Kasihan aku, selamat jalan cucuku

Buku yang merupakan Seri Dongeng Dunia Binatang Nusantara menggunakan format berisi lembar aktivitas pada bagian belakang naskahnya, berisi informasi binatang khas nusantara, yang dalam dalam kisah Bunga, para pembaca cilik akan bertemu dengan Cenderawasih, Mambruk dan Kakaktua Raja.

Misalnya kita akan bertemu dengan sebuah permainan mencari jalan, penyajian peta Indonesia beserta informasi di mana burung Cenderawasih (Cenderawasih Merah) berada, di mana dalam fakta tersebut disampaikan bahwa burung ini hanya ditemukan di dataran rendah di Pulau Waigeo dan Batanta, Kabupaten Raja Ampat, di Papua Barat.

Jika merujuk pada fakta bahwa burung Cenderawasih Merah yang ditemukan terbatas di Waigeo dan Batanta, maka agak susah membayangkan burung ini berada di daerah Manokwari, walau ceritanya rekaan semata. Selain itu kita akan melihat bahwa rumah dari Bunga, dalam ilustrasi buku ini adalah rumah Honai, sebuah rumah yang unik bentuknya seperti jamur.

Dengan bentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu berdinding anyaman dengan atap mengerucut yang terbuat dari jerami. Rumah ini dikenal sebagai rumah adat suku Dani yang tinggal di lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tetapi rumah adat ini tidak hanya ada di lembah Baliem semata, ia juga ada lembah -- lembah dan pegunungan tengah terutama di ketinggian 1.600-1.700 meter di atas permukaan laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun