Mohon tunggu...
Davin Permana
Davin Permana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kloroplas Versus Ribosom

25 Agustus 2017   21:54 Diperbarui: 26 Agustus 2017   23:50 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru setelah penggabungan antara sel eukariotik dengan kedua jenis bakteri ini, bakteri aerob dan bakteri fotosintesis akhrinya kita kenali sebagai yang namanya mitokondria dan kloroplas. Kedua organel baru ini bisa bergabung dengan sel eukariotik juga karena faktor ukuran karena ukuran kedua organel ini sama dengan ukuran bakteri yang sebelumnya. Kloroplas dan mitokondria keduanya sama-sama memiliki membran ganda. Karena memiliki membran ganda itulah, maka kloroplas dan mitokondria disebut juga organel semi autonom.

Jadi, kloroplas adalah salah satu organel sel yang unik dan berbeda dengan organel lainnya. Kloroplas merupakan organel sel yang memiliki DNA tersendiri dan melakukan endosimbiosis. Saya akan meninjau lagi mengenai fakta bahwa kloroplas sendiri awalnya bukan bagian dari sel eukariotik. Kloroplas awalnya adalah bakteri fotosintesis yang berbeda dengan sel eukariotik. Sebagai suatu bakteri, dia akan lebih mudah terkena ancaman dari berbagai macam zat asing yang bisa saja berbahaya bagi bakteri itu. Oleh karena itu, tentu saja bakteri fotosintesis akan memiliki sistem pertahanan yang pasti cukup baik. Dengan begitu, jika dipikirkan kembali maka secara pasti ketahanan yang dimiliki oleh kloroplas lebih baik jika dibandingkan dengan organel sel lainnya. Ribsosom sendiri pada awalnya memang merupakan bagian dari organel sel eukariotik. Sel eukariotik itu memang memiliki sistem perlindungan yang terjamin aman dan kuat. Dengan begitu, fakta bahwa kloroplas yang awalnya bakteri pasti memiliki sistem perlindungan yang paling tidak memiliki kekuatan yang seimbang dengan sistem perlindungan yang dimiliki oleh sel eukariotik. Degan begitu, secara logika di dalam sel eukariotik, kloroplas akan memiliki sistem pertahanan yang berlipat ganda. Dengan cara berpikir seperti ini, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kloroplas sudah seharusnya lebih memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan ribosom.

Kita dapat mengamati lagi mengenai ketahanan antara kloroplas dan ribosom. Kita dapat mengamati bahwa susunan antara kloroplas dengan susunan ribosom memang berbeda. Pada ribosom, ribosom tidak memiliki DNA di dalamnya. Sementara kloroplas, tersusun atas DNA. Kita juga harus mengetahui bahwa ada kecenderungan bahwa organel yang mengandung DNA di dalamnya cenderung lebih mudah diserang oleh virus-virus yang banyak tersebar di alam. Virus-virus cenderung memiliki sifat lebih memilih untuk menyerang organel-organel sel yang memiliki DNA. Dari pembahasan tadi, sudah diketahui bahwa kloroplas memiliki DNA. Jadi, karena kloroplas mengandung DNA sedangkan ribosom tidak mengandung DNA, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa ribosom memiliki ketahanan yang lebih baik.

Keberadaan DNA di dalam organel sel itu sangat memiliki pengaruh yang kuat bagi organel itu sendiri. Keberadaan DNA memang sangat mempengaruhi pertahanan sel terhadap virus. Virus menyerang bagian DNA dari suatu organel atau sel. Jadi, jika suatu organel memiliki DNA sendiri seperti mitokondria dan kloroplas. Kloroplas memiliki DNA sendiri berbeda dengan ribosom yang tidak memiliki DNA sendiri. Dari data dan fakta yang sudah saya tuliskan yang di paragraf ini adalah kloroplas kurang tahan dalam menghadapi serangan virus jika dibandingkan dengan ribosom yang tidak memiliki DNA.

Saya juga akan membandingkan ketahanan berdasarkan usia. Kloroplas dan ribosom hidup berdasarkan lama hidup organisme yang terbentuk olehnya. Maksudnya adalah jika kloroplas dan ribosom hidup di daun, jika daun tersebut mati, maka kloroplas dan ribosom yang menyusun daun tersebut juga akan mati. Berdasarkan contoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jika dibandingkn ketahanan usia dan lama waktu hidup, maka kloroplas dan ribosom memiliki jangka waktu hidup yang sama karena jangka waktu hidup keduanya, kloroplas dan ribosom tergantung oleh jangka waktu hidup organisme yang ditumpanginya.

Jadi dari seluruh pembahasan yang telah saya tuliskan sejak awal, kita semakin memahami mengenai keseluruhan sel. Saya telah membahas juga mulai dari struktur sel dan bagian-bagian dari sel tumbuhan. Semua struktur sel sudah saya bahas untuk lebih memahami materi yang saya bahas ini. Dengan semua materi yang telah saya bahas sebelumnya, saya dapat mengamati mengenai ketahanan yang dimiliki oleh ribosom dan kloroplas. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ketahan yang dimiliki kloroplas dengan ribosom tergantung pada sisi pandang kita. Mana organel yang lebih tahan dapat kita mengerti dari bagaimana serangan yang datang terhadap sel tumbuhan itu sendiri.


Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca artikel ini. Semoga artikel yang saya keluarkan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang membutuhkan penjelasan lanjut mengenai materi sel tumbuhan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, termasuk pada semua sumber lain yang berperan penting dalam penyusunan artikel ini. Selain itu, saya juga mengucapkan maaf yang besar jika ada kesalahan kata-kata yang saya gunakan dalam artikel ini. Sekian dan terima kasih.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)

http://www.artikelsiana.com/2014/12/organel-sel-tumbuhan-fungsi-fungsi-sel.html

Buku paket biologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun