Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

[Membedah] Apa Pentingnya Kendaraan Listrik? (Part-2/2)

5 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 8 Juni 2020   09:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milenial dan sepeda motor listrik (juksy.com)

Mobil BBM dengan mesin 2000 cc. Tingkat konsumsi BBM sekitar 1 liter untuk 14 km. Jika harga pertamax Rp. 9000 per liter. Maka setara dengan sekitar Rp. 650 per km.  Jadi biaya 'bahan bakar' mobil listrik pun masih lebih hemat daripada mobil BBM.

Tidak hanya biaya 'bahan bakar' yang lebih hemat. Untuk kendaraan listrik ini tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi. Tidak ada ganti oli yang merupakan biaya rutin kendaraan BBM. Ini menjadi keunggulan lainnya. Pun kendaraan listrik ini senyap, tidak menyebabkan kebisingan. 

Upaya menarik minat masyarakat dengan 'memurahkan' harganya

Untuk sebagian orang berdompet tebal, harga ini bisa dibilang tidak masalah, dengan mudah mereka akan membelinya.

Namun bagaimana dengan masyarakat kalangan menengah ke bawah, yang justru merupakan pengguna sepeda motor terbanyak saat ini? 

Harga tersebut mungkin belum terjangkau, dan bisa jadi mereka berpikir dua kali untuk membeli. 

Ayo kita coba lakukan terobosan untuk mengurai hambatan terkait harga ini. Saat membeli motor konvensional baru, harganya kan tidak termasuk tenaga atau bahan bakarnya. Anggaplah bahan bakar itu seperti baterai.

Nah, analogi ini kita gunakan pada sepeda motor listrik. Baterai nya bukan menjadi bagian dari harga unit motornya. Dibeli terpisah misalnya. Realita bahwa teknologi baterai saat ini memang masih mahal.

Kita ambil contoh misalnya unit Viar harganya senilai Rp. 19 juta. Jika baterai tidak termasuk, harga ini turun menjadi Rp. 14 juta. Ini sudah lebih murah daripada motor matic biasa, misalnya varian terendah Honda Beat yang berkisar Rp 16 juta.

Atau misalnya harga unit Gesits senilai Rp. 25 juta. Jika tanpa baterai akan turun menjadi Rp. 19 juta. Harga ini setara dengan Honda Vario 125 cc yang harganya juga dikisaran yang sama.

Jadi harganya mirip-miriplah antara sepeda motor listrik dengan sepeda motor biasa. Tentu dengan cara ini harganya bisa lebih murah dan kompetitif dengan motor biasa pada kelas yang setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun