Mohon tunggu...
David Hudair
David Hudair Mohon Tunggu... Pelajar

Game, OlahRaga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Biografi Bernard Wilhem Lapian

10 April 2025   07:20 Diperbarui: 10 April 2025   07:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bernard Wilhelm Lapian, juga dikenal sebagai BW Lapian, lahir di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara, pada tanggal 30 Juni 1892. Ayah BW Lapian Bernama Enos Lapian yang merupakan seorang Kepala Sekolah Rakyat (Volkschool) di Kawangkoan. Ibunya Bernama Petronella Geertruida Mapaliey.

Karena ayahnya yang merupakan seorang Kepala Sekolah Volkschool, Bernard Wilhelm Lapian dapat bersekolah di Amurangse School yang merupakan sekolah dasar berbahasa Belanda.

Setelah tamat dari Amurangse School, BW Lapian melanjutkan pendidikannya di Kursus setingkat Pendidikan menengah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Pada tahun 1909, diusianya yang ke-17 tahun, Bernard Wilhelm Lapian mulai bekerja di Koninklijke Paketvaart Maatschappij yang merupakan perusahaan pelayaran milik Belanda, berkat kemahirannya berbahasa Belanda, BW Lapian bekerja di perusahaan ini selama sekitar 20 tahun.

Setelah dari Pelayaran, BW Lapian memulai karir dibidang jurnalistik dengan mengirimkan tulisan-tulisan tentang sikap nasionalisme dan menentang kolonialisme di Surat Kabar Pangkal Kemadjoean.

Pada tahun 1924, Bernard Wilhelm Lapian mendirikan surat kabar Fadjar Kemadjoean dengan semangat perjuangan seperti tulisan-tulisan sebelumnya.

Pada tahun 1940, diusianya yang ke-40 tahun, BW Lapian mendirikan sura kabar Semangat Hidoep, yang berisikan tulisan-tulisan untuk mengobarkan semangat perjuangan, menolak ajakan kesetiaan pada belanda terutama bagi rakyat Sulawesi Utara.

Ditengah kesibukannya bekerja sebagai jurnalis, BW Lapian menjabat sebagai anggota Dewan Minahasa sebagai perwakilan rakyat Kawangkoan dan bergabung dengan Fraksi Nasional.

Selain bergerak dalam perjuangan dibidang politik dan jurnalistik, BW Lapian juga aktif diperjuangan religius. Pada tahun 1933, ia mendirikan gereja independent yang dibangun oleh masyarakat local yang terpisah dari naungan Indische Kerk yang bernama Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM).

Setelah Indonesia Merdeka, perjuangan BW Lapian tidak berhenti, para pejuang diwajibkan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari musuh yang ingin mengacaukan kemerdekaan Indonesia.

Pada Januari 1946, Charlis Choesj Taulu yang merupakan seorang sersan Tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL), berhasil mengajak pemuda Sulawesi Utara baik itu anggota KNIL atau awam untuk merebut Sulawesi Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun