Pro-Kontra Penunjukan Vincent Kompany Sebagai Pelatih Kepala Bayern Munchen
Penunjukan Vincent Kompany sebagai pelatih kepala Bayern Munchen di musim panas 2024/2025 menuai pro-kontra oleh fans Bayern Munchen. Fans merasa terkejut dengan kebijakan manajemen klub dalam memilih Vincent Kompany sebagai pelatih kepala baru Bayern Munchen, sebab reputasinya saat masih melatih Burnley tidaklah istimewa, bahkan Burnley dibawah kepelatihannya mengalami degradasi dari English Premier League (EPL).
Dengan reputasi buruknya saat masih melatih di Burnley, wajar bila seorang fans meminta penjelasan dari manajemen klub dalam penunjukan vincent Kompany sebagai pelatih kepala baru bagi Bayern Munchen, apalagi dengan rekam jejaknya saat itu, sulit bagi fans menerima realita nya, sebab saat itu banyak opsi pelatih yang tersedia di pasar, mulai dari Julian Lopetegui, Zinedine Zidane, Xabi Alonso, Hansi Flick, dan Roberto De Zerbi. Namun dari nama-nama tersebut, manajemen Bayern Munchen yang diwakili oleh Max Eberl dan Christoph Freud lebih memilih Vincent Kompany dibanding mereka.Â
Pertimbangan Filosofi dan Rekomendasi Pep Guardiola
Keputusan Max Eberl dan Christoph Freud dalam memilih Vincent Kompany sebagai pelatih kepala Bayern Munchen, yakni adanya kesesuaian antara filosofi permainan sepak bola Vincent Kompany dengan filosofi permainan Bayern Munchen.
Ketika masih melatih Burnley, Vincent Kompany menghadirkan permainan sepak bola yang sangat menghibur, khususnya bagi penikmat EPL. Permainan yang dirancang oleh Vincent Kompany adalah kolektivitas antar pemain, pressing ketat, garis pertahanan tinggi, rotasi pemain yang cair dan terstruktur, serta agresivitas menyerang yang dominan. Permainan inilah yang menarik minat Max Eberl dan Christoph Freud untuk merekrut Vincent Kompany sebagai pelatih kepala baru, sebab permainan seperti itu sesuai dengan filosofi Bayern Munchen, yakni penguasaan bola, kolektivitas antar pemain, pressing tinggi, garis pertahanan tinggi, agresivitas menyerang, fluiditas antar posisi pemain.Â
Dari semua itu, meski menunjukkan ada minatnya terhadap Vincent Kompany, namun Max Eberl dan Christoph Freud berhati-hati dalam menunjuk Vincent Kompany, sebab seperti yang telah disampaikan sebelumnya, hasil yang didapatkan oleh Burnley dengan permainan Vincent Kompany adalah degradasi. Untuk itu, Christoph Freud dan Max Eberl butuh waktu untuk menganalisis dan meyakinkan pilihannya tersebut.
Selain menunggu keyakinan akan keputusannya, mantan pelatih kepala Bayern Munchen 2014-2016, Pep Guardiola, menyatakan bahwa "Vincent Kompany sebagai pelatih potensial dengan ambisi dan bakat yang luar biasa". Sebagai guru dari Vincent Kompany, Pep Guardiola merekomendasikan Vincent Kompany sebagai suksesor di Bayern Munchen sebab ia meyakini suatu saat Vincent Kompany akan menjadi pelatih terbaik di dunia sepak bola.
Dari Keraguan Menuju Keyakinan
Setelah mereka menganalisis semua yang dimiliki oleh Vincent Kompany dan juga Burnley. Max Eberl dan Christoph Freud dengan yakin menunjuk Vincent Kompany sebagai pelatih kepala baru FC Bayern Munchen untuk musim 2024/2025. Keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan Pep Guardiola dan juga pertimbangan kualitas pemain.Â