Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Cengkeh Tua? Infus Aja

3 Oktober 2015   08:14 Diperbarui: 4 Juli 2019   08:44 11974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ke 8

Provinsi Sulawesi Utara sudah dikenal dari 400 tahun yang lalu sebagai produsen remah-rempah terbaik di dunia, dibuktikan dengan penjajah dari Eropa berani datang hanya untuk membeli rempah-rempah ke Sulawesi Utara, rempah-rempah unggulan yang sangat diminati salah satunya adalah cengkeh.

Cengkeh dari Sulawesi Utara mempunyai kualitas tinggi dari segi aroma, sehingga harga jual cengkeh SulUt lebih mahal dari cengkeh dari daerah lain , membuat berkebun cengkeh menjadi budaya turun temurun, dan masih banyak populasi tanaman cengkeh yang sudah kurang produktif karena tua, dan juga tinggi, sehingga upah memetiknya menjadi lebih mahal.

4 tahun yang lalu saya   tertarik untuk memperbaiki 200 pokok tanaman cengkeh yang sudah kurang produktif,pemilik Ko Bepuh, lokasinya diperbukitan Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara, umur tanaman cengkeh sudah lebih dari 30 tahun, saya mencoba menerapkan teori pemupukan yang belum banyak dilakukan pada tanaman cengkeh.

Pola pemupukan dengan cara infus

Peralatan yang saya siapkan :

  • Cangkul
  • Pisau cutter tajam
  • Gergaji kayu potong
  • golok
  • Plastic es mambo
  • Karet gelang

Bahan yang disiapkan :

  • Pupuk NPK 15-15-15
  • Bioteknologi tetes
  • Fungisida

Tahapan pekerjaan pemupukan :

  1. Tahap awal memotong batang dan ranting yang kering, dengan cara di potong menggunakan gergaji untuk batang besar dan pakai golok untuk batang-batang kecil.
  2. Membuat galian keliling 150 cm dari batang pohon, di gali sedalam 10 cm dengan lebar galian selebar cangkul.
  3. Taburi pupuk NPK 1 kg secara merata
  4. Cari akar hisap berdiameter minimal 0,5 cm atau sebesar jari telunjuk, di potong dan dibersihkan.
  5. Siapkan plastic es mambo ,isi dengan 20 ml air + 1 ml Bioteknologi Tetes + 1 ml fungisida untuk mencegah akar terkena serangan jamur, masukan plastic es mambo ke dalam akar, lalu ikat dengan karet gelang, usahakan akar sampai dasar plastic supaya semua cairan bisa terhisap masuk kedalam jaringan tanaman.
  6. Tutup dengan tanah sisa galian ,untuk menutup pupuk yang di tebar, untuk menghindari oksidasi yang bisa menyebabkan kurang efektifnya pemupukan.
  7. Lakukan pengulangan pemupukan setiap 6 bulan sekali.

Hasilnya tanaman cengkeh menjadi produktif kembali, panen ditahun pertama dapat 50 liter cengkeh segar per pohon nya, panen di tahun ke 4 bahkan sudah ada yang dapat 200 liter cengkeh segar per pohonnya, walaupun jika panen dihitung rata-rata kurang lebih 100 liter per pohonnya, selama 4 tahun sudah 3 kali panen besar dan 1 kali panen kecil, dimana biasanya hanya 2 kali masa panen besar atau setiap 2 tahun sekali, dengan inovasi ini maka tanaman tua yang tidak produktif bisa menjadi produktif kembali, jadi jangan dulu di jadikan kayu bakar kalau pohon cengkeh sudah tua, masih ada inovasi bioteknologi tetes yang bisa di coba.

Biaya per pohon per enam bulan

  • Upah kerja Rp 5.000,- / pohon
  • Pupuk NPK Rp 8.000 / pohon
  • Bioteknologi tetes Rp 5.000 / pohon
  • Lain-lain Rp 2.000 / pohon

Total biaya per pohon Rp 20.000,- x pemupukan 2 kali setahun = Rp 40.000,- bila di panen 100 liter cengkeh basah atau 25 kg cengkeh kering / tahun @Rp 80.000 / kg ( harga termurah saat ini )= Rp 2.000.000,-  maka masih di dapatkan hasil keuntungan Rp 1.960.000,- potong biaya panen dan jemur 100 liter x @ Rp 5.000 = Rp 500.000,- maka keuntungan bersih nya Rp 1.460.000,- , sangat menguntungkan dan bisa di coba dikebun sendiri……mantap khan ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun