Sebelah kiri lemak pembungkus perut sapi yang minum biotetes, warna putih, tipis dan lebih kering dan sebelah kanan lemak pembungkus perut sapi yang engga minum biotetes, warna kuning gading basah dan tebal. sapi bisa sehat apalagi manusia....pasti lebih sehat.
Sudah 8 tahun kami sekeluarga mengkonsumsi Jamu Tetes / JaTes, kami merasakan hidup sehat sepanjang hari, bisa makan enak tanpa pilih-pilih makanan, bisa beraktifitas sepanjang hari tanpa kuatir sakit, dan kami bisa berbagi pola hidup sehat dengan selalu berpikir positif, semua kami lakukan karena kami merasa bahagia, tekanan boleh menekan kami tetapi kami tetap tidak merasa tertekan, justru tekanan membuat hidup kami lebih berkualitas.
Saya tergerak untuk berbagi cerita tentang Inovasi saya yang merubah keadaan kesehatan kami sekeluarga dengan radikal, kenapa kami katakana radikal ? karena inovasi JaTes membuat keadaan kami berubah dalam segala hal, awal mulanya inovasi ini karena “ide cerdas “ anak saya Gery, , saat itu saya focus pada ternak sapi pedaging, ujicoba saya lakukan di Gorontalo bulan Agustus  – Desember 2006, saya menguji coba Biotetes pada 5 ekor sapi pedaging yang kurus-kurus, cacingan, dan pucat, awalnya saya membeli sapi yang murah, karena saya pikir kalau memperbaiki sapi yang bagus, engga ada tantangan nya, tapi membuat sapi teruk ( buruk ) jadi sapi unggul….itu baru luar biasa.
Saya coba membuat terobosan inovasi yang engga umum, dimana sapi pedaging saya beri makan jerami padi kering, jerami batang jagung dan dedak saja, umumnya jerami padi selalu dibakar setelah panen selesai, belum dimanfaatkan sebagai pakan sapi dikarenakan sapi pilih makanan hanya rumput hijau, tetapi dengan diberi Biotetes 1 tetes 40 kg berat badan hidup setiap hari , sapi jadi lahap makan nya dan semua makanan dimakan tanpa pilih-pilih makanan, sehingga walau makan jerami kering sapi bisa gemuk dan kandang engga berbau.
Singkat cerita setelah acara sembelih sapi pada hari raya Qurban yang jatuh pada tanggal 30 Desember 2006, hasilnya sangat memuaskan, sampai di liput sama TVRI Gorontalo mewawancarai Gubernur, hasilnya organ tubuh sapi sangat bagus, sangat sehat, babatnya berwarna abu-abu cenderung putih tidak seperti babat pada umumnya berwarna abu-abu cenderung ke warna hitam, lemak pembungkus perut warnanya putih, tipis dan kering, dibandingkan lemak sapi control tanpa Biotetes warnanya kuning gading tebal dan basah, membuktikan kadar lemak berkurang dan kualitas daging juga lebih bagus, lebih lembut teksturnya dan rasanya enak bisa menandingi daging sapi import.
Lalu hasilnya saya masukan dalam laptop saya, nah anak saya Gery memperhatikan bahwa organ sapi sehat minum Biotetes setiap hari, berarti bila Biotetes diminum manusia juga berpengaruh positif, latar belakang pemikiran Gery karena Gery mengalami masalah kesehatan, detak jantungnya abnormal selalu berdetak lebih kencang dari detak jantung normal, sehingga berdampak pada tekanan darahnya selalu tinggi, untuk anak diusia 14 th, masalah ini sangat mengganggu aktifitasnya, dimana oleh dokter specialis penyakit dalam, di vonis Gery harus minum obat medis seumur hidupnya, engga bisa di sembuhkan karena penyakit jantung bawaan, Gery tidak bisa berolah raga, dia engga boleh kepanasan, kalau kepanasan dia akan mimisan ( keluar darah dari lubang hidungnya ), maka Gery harus mengkonsumsi beberapa obat secara rutin, bila mengkonsumsi Obat Jantung, maka ada efek gangguan pencernaan dan gangguan ginjal, maka Gery harus mengkonsumsi 3 sampai 4 macam obat medis, dan dia tetap tidak boleh beraktifitas normal seperti kawan-kawan nya.
Setelah Gery mengamati hasil ujicoba Biotetes pada sapi tersebut, Gery minta sama mamanya untuk minum Biotetes buat sapi, masalahnya saat itu saya lagi diluar kota memasarkan Biotetes diseluruh Indonesia, maka istri saya hanya minta advice saya, mau coba minum Biotetes untuk masalah alergi pada kulitnya ( naluri seorang ibu mencoba untuk dirinya sendiri sebelum memberikan untuk anaknya ) lalu saya anjurkan minum 5 tetes 3 kali sehari, dalam 1 minggu masalah alergi pada tangan istri saya mulai membaik, padahal sudah alami alergi sabun sedari gadis, dan kemudian Gery mulai minum Biotetes sebanyak 7 tetes 3 kali sehari, memang butuh perjuangan keras untuk bisa minum Biotetes, karena sangat tidak manusiawi baunya….he he he bau comberan tepatnya ( desain untuk ternak ) tapi karena Gery tahu dibuat dari buah-buahan, maka dia tetap minum dengan berbagai cara, dan dalam 2 minggu Gery merasakan manfaatnya, tekanan darah engga lagi tinggi, badan lebih sehat, detak jantung sudah normal dan dia bisa lari sejauh 400 meter tanpa kelelahan malah masih bisa bersiul…..dan atas permintaan Gery maka si JaTes dibuat, dalam proses yang lebih panjang dan lebih manusiawi….ha ha ha (karena bila diteruskan minum Biotetes , saya kuatir keluarga saya mengkonsumsi rumput jatah sapi ha ha ha ha ).
Saat ini sudah 8 tahun kami sekeluarga minum JaTes dan saat ini sudah JaTes generasi ke 5 yang saya produksi, tanpa bau, tanpa rasa dan efeknya langsung instant, Gery tidak lagi mimisan, dia bisa berenang sesukanya….bisa ngeGym sampai 2 jam nostop, sesuatu kegiatan yang sebelumnya engga mungkin dia lakukan, bayangkan bedanya, bila mengkonsumsi obat medis, stamina tetap loyo, makan banyak dilarang, dan engga bisa beraktifitas normal, setelah minum JaTes ,Stamina Gery meningkat, bisa makan apa saja engga pake pantang makan, dan sehat sepanjang hari, dengan hasil seperti ini saya katakan konsumsi JaTes tidak ada efek samping, justru efek sehat sepanjang hari.
JaTes terbuat dari buah-buahan asli Indonesia ( engga perlu pakai buah import , produk lokal engga kalah kualitas kog ), diproses dengan teknologi fermentasi sukacita ( karena harus sukacita engga boleh marah, engga boleh stress ,harus jujur ) dan saya pun menulis artikel ini penuh sukacita……
