Sabtu (2/12/2017) aku mengkhitbahmu,dimana pada saat itu tidak ada lagi keraguan terbesit di hati ini.
Berangkat dengan penuh yakin, dalam suratan takdir Allah. Aku tetapkan hati bahwa  engkau adalah wanita yang pertama dan terakhir yang nanti akan menemani ku membangun rumah di surga.
Sebelum kita bersatu dalam ikatan halal,izinkan aku melayangkan nasehat lewat tulisan pendek ini.
Pertama,jika dalam bahtera rumah tangga nanti. Kau menemukan banyak kekuranganku,cobalah lengkapi dengan kelebihanmu. Begitu pula sebaliknya pada dirimu,aku bakal lengkapi dengan kelebihanku.
Kedua, jangan pernah ragu mengarungi dunia ini. Jika nanti banyak kekurangan dan kelemahan dalam rumah tangga kita,baik itu kurang dari segi ekonomi,lemah dari finansial. Cobalah fahami,kebahagian dunia itu dipergulirkan. Proses itu hanyalah menunggu antrian.
Ketiga, cobalah belajar merawat sabar ya, Humairahku. Merawat agar yang cemberut kelihatan bahagia,agar yang ngambek, pun  tetap terpancar kebahagiaan di wajah. Ingat,segenting apapun suasana,keadaan, tetaplah lebarkan sabar. Itu hakikat merawat.
Keempat, nanti bangun visi misi di rumah tangga kita ya!! Biasakan apa yang dikerja dahulukan dengan visi dan misi (niat) entah sekecil apapun pekerjaan baik itu. Â
Kelima,gabungkan semuanya agar nantinya keluarga kecil kita menjadi surga di dunia sampai terbangun istana di surga akhirat.
Itu saja, Humairahku...