Mohon tunggu...
KIKI Andrianto
KIKI Andrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Riang, Gembira dan Ramah adalah sama pentingnya seperti Bernafas.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bandoeng

14 Agustus 2011   05:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bandoeng, 1 Augusts 2011

01:28 WIB

Hari ini aku tidak bisa tidur. Jadi, aku memutuskan untuk menulis beberapa hal. Hal-hal yang kupikir bisa kubagi kepada Nathalie. Maaf kalau menggunakan kata “aku” karena aku merasa lebih mudah berpikir lalu menulisnya bila menggunakan kata tersebut.

Sebenarnya aku tidak mengharapkan lebih dari tulisan ini, dan mungkin tulisan-tulisan selanjutnya. Sekedar berbagi. Hanya saja rasanya akan menyenangkan apabila ada seseorang di luar sana, di luar lingkungan kita sehari-hari, yang turut mengamati kita dan berharap bahwa cerita kita selanjutnya akan lebih baik daripada sekarang.

--HIDUP--

Hidup ini adalah drama, ada kisah sedih, ada pula kisah bahagia. Tapi, hidup tetap berlanjut. Di luar kita ternyata ada kisah yang lebih sedih atau lebih bahagia. Kita hanya partikel kecil kehidupan, yang karena terlalu kecilnya sehingga apabila menghilang tidak ada yang merasakeberatan, dirugikan atau diuntungkan. Dalam buku-buku teknik, hal itu disebut dengan “neglectible”, dapat diabaikan.

Tapi, ternyata hidup adalah sesuatu yang besar. Ada banyak hal dalam kehidupan ini yang mempengaruhi kita. Pengalaman-pengalaman yang mempengaruhi pola pikir kita, cara kita menyikapi dan mengambil keputusan, bahkan tanpa kita sadari pengalaman-pengalaman yang dialami orang lain juga turut mempengaruhi kita. Tujuannya cuma dua, berusaha agar kebahagian + keberuntungan yang dialami orang lain tersebut kita alami juga, dan berusaha agar kesedihan + kegagalan yang dialami orang lain tidak kita alami.

Namun, hidup tidak gampang disikapi seperti itu. Ringan bagi orang lain mungkin terasa berat bagi kita, dan sebaliknya. Kadang kita berharap terlalu banyak untuk mengerti apa arti hidup, kadang kita terlalu sok tahu dalam menilai namun hal tersebut tidak dapat disalahkan. Karena semua orang mempunyai penilaian yang berbeda-beda terhadap sesuatu berdasarkanpengalaman yang menempa mereka. Hidup hanya menyisakan satu pertanyaan kepada diri kita sendiri, “Untuk apa aku hidup?” Pertanyaan sepi karena tidak ada jawaban yang benar, tidak ada pula yang salah.

Satu-satunya yang bisa kita jawab adalah, “Apa yang aku butuhkan untuk hidup?” Dan semua orang mempunyai jawaban yang berbeda, namun aku yakin kita semua akan meng-iya-kan karena itu menjadi keinginan kita juga.

“Aku butuh uang”.

“Aku butuh pendidikan”.

“Aku butuh kasih sayang.”

“Aku butuh keluarga”

Dan banyak jawaban lainnya.

Keinginan dan kebutuhan merupakan hal yang tidak sama. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus kita penuhi untuk bertahan hidup, alasan kita hidup. Sedangkan, keinginan adalah sesuatu yang tanpa itupun kita akan hidup juga. Tapi, ternyata kita sering gagal memisahkan dua hal itu, keinginan dan kebutuhan. Keinginan kita mungkin sama, kebutuhan pasti berbeda. Pengalaman-pengalamanhidup yang membuat itu berbeda bagi setiap orang.

When you got what you want, but not what you need. That is how life tricks us all.

Tapi, mungkinkah itu yang tetap menjadi alasan kita menjalani hidup?? Tidak ada jawaban yang pasti, sangat disayangkan.

Dan bila malam tiba, aku mencoba merenungkan apa yang telah aku jalani sepanjang usia ini. Terasakah kekosongan dalam hati? Ada pertanyaan mengapa yang tidak dapat aku jawab. Namun, aku mencoba untuk menutup mata. Aku masih hidup. Itu intinya, aku masih hidup dan aku terlalu keras kepala untuk menyerah. Kelak, semua akan terjawab. Dalam rengkuhan suratan takdir, ada jalannya. Ini jalan yang kupilih untuk mendapatkan jawaban apa yang kubutuhkan, untuk apa aku hidup.

If you can make one heap of all your winnings and risk it on one turn and lose, and start again at your beginnings and never be breathe a word about your loss. Yours is the earth and everything that is in it and which is more, you will be a man.

Aku memilih untuk menjawab ‘untuk apa aku hidup’ dengan mencari ‘apa yang kubutuhkan untuk hidup’ dan pencarian atas jawaban itu yang akan membuatku berusaha keras untuk bertahan hidup, dalam arti untuk tidak menyerah. Pengalaman-pengalamanku yang telah mengajarkanku hal tersebut dan aku tidak sabar menunggu petualangan hidup selanjutnya, untuk mempelajari pengalaman baru, dalam taruhan tinggi antara sukses atau gagal.

Dalam usiaku ini, aku mulai dapat melihat apa yang ada di ujung perjalanan ini walau mungkin hanya bayangannya saja. Apa yang kucari? That is classified. Yang pasti sesuatu yang sangat kubutuhkan.

Bagaimana dengan Kamu?

[KARG]

--xxx—

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun